Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Profil Kabupaten Trenggalek dan Cerita di Balik Julukan Bumi Menak Sopal

Berikut profil Kabupaten Trenggalek, salah satu kabupaten di Jatim berjuluk Bumi Menak Sopal.

|
Editor: eben haezer
tribunmataraman/aflahul abidin
Ilustrasi - Tugu Pancasila di Kabupaten Trenggalek 

Sontak Menak Sopal terkejut dan segera menyampaikan keinginan sang buaya putih kepada para pemuda. Para pemuda mengatakan bahwa satu-satunya orang yang memiliki gajah putih adalah Mbok Randa di Desa Krandon.

Tanpa berpikir panjang, Menak Sopal segera berangkat ke Desa Krandon untuk menemui Mbok Randa

Sesampainya di rumah Mbok Randa, Menak Sopal mengutarakan keinginanya untuk meminjam gajah putih miliknya selama tiga hari.

Mbok Randa pun mempertanyakan, jika terjadi sesuatu kepada gajahnya, siapa yang akan bertanggungjawab. Dengan lugas Menak Sopal mengatakan bahwa Padepokan Sinawang lah yang akan bertanggungjawab.

Setelah tau bahwa Menak Sopal merupakan salah satu murid dari Ki Ageng Sinawang, tanpa ragu Mbok Randa langsung meminjamkan gajah putihnya.

Setelah Menak Sopal kembali ke desanya, gajah putih tersebut disembelih dan dilemparkan kepalanya ke dalam Sungai Bagong. Setelah itu, bendungan kembali dibangun dan dapat berdiri dengan kokoh untuk menampungn air dari Sungai Bagong.

Tiga hari berlalu, Mbok Randa menunggu Menak Sopal untuk mengembalikan gajah putih yang miliknya. Namun, hingga satu bulan lebih, Menak Sopal tak kunjung datang.

Mbok Randa pun menjadi marah, ia menungumpulkan para penduduk Desa Krandon untuk menyerang Padepokan Sinawang.

Di tengah perjalanan, Mbok Randa tidak sengaja bertemu dengan Menak Sopal dan langsung mempertanyakan keberadaan gajah putihnya.

Dengan jujur, Menak Sopal menjawab bahwa gajah putih milik Mbok Randa sudah disembelih dan kepalanya diberikan kepada buaya putih agar sang buaya tidak merusak bendungan yang ia bangun bersama para pemuda itu.

Namun, Mbok Randa tidak mempercayai penjelasan Menak Sopal, sehingga ia menyuruh penduduk untuk mengejar Menak Sopal.

Menak Sopal memilih melarikan diri dan terjun ke dalam bendungan. Mbok Randa pun memerintahkan para penduduk untuk menunggunya hingga muncul kembali ke permukaan.

Sementara itu, Mbok Randa bergegas pergi ke Padepokan Sinawang dan bertemu dengan Ki Ageng Sinawang. Ki Ageng Sinawang pun memberikan penjelasan yang sama seperti apa yang Menak Sopal sampaikan.

Setelah mengetahui gajahnya disembelih untuk sesuatu hal yang baik, Mbok Randa pun dengan berat hati mengikhlaskannya.

Ki Ageng Sinawang juga mengatakan bahwa daerah Padepoka Sinawang sudah ramai penduduk dan ia  menamainya dengan nama “Terang Ing Galek”. “Terang” berarti cahaya, sementara “Galek” adalah sebuah nama di wilayah tersebut.

Dari nama “Terang Ing Galek” inilah kemudian yang menjadi asal-usul nama dari Trenggalek merupakan kata diambil dari bahasa jawa yang berarti “Tempat yang aman”

Pariwisata

Berikut adalah daftar sejumlah lokasi wisata yang cukup populer di Kabupaten Trenggalek:

1.      Pantai Pelang

2.      Wisata Tebing Lingga

3.      Pantai Taman Kili-Kili

4.      Desa Wisata Durensari

5.      Pantai Prigi

6.      Desa Wisata Pandean

7.      Gua Lowo

8.      Ekosistem Mangroove

9.      Candi Brongkah

10.   Trenggalek Green Park

 

Kuliner khas Trenggalek:

1.      Nasi Gegok

2.      Nasi Ayam Lodho

3.      Sompil

4.      Manco

5.      Geti Wijen

6.      Alen-Alen

7.      Madumongso

8.      Ikan Asap

9.      Semprong

10.   Sale Pisang

(Adzra Bilah Syazwina/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved