Dam Pacar Picu Konflik Antara Desa Junjung Dengan 9 Desa Lain di Tulungagung

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Dibukanya pintu air Dam Pacar di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, kabupaten Tulungagung, memicu kegeraman para tokoh di 9 desa terdampak.

Sebab pembuangan stok air di Dam Pacar atas izin perangkat Desa Junjung itu mengancam lahan pertanian padi seluas 900 hektar.

Ada 9 desa yang terdampak, yaitu Desa Sanggrahan, Pucung Kidul, Boyolangu, Kendalbulur dan Ngranti di Kecamatan Boyolangu, serta Desa Tanggung, Pojok, Pelem dan Wates di Kecamatan Campurdarat.

Baca juga: 900 Hektar Lahan Padi di Tulungagung Terancam Gagal Panen, Gara-gara Dam Pacar Dibuka Serampangan

Kejadian ini juga membuat sejumlah tokoh dari desa-desa itu mempertanyakan jaminan pemerintah pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

Kepala Desa Kendalbulur, Anang Mustofa, menegaskan Tulungagung termasuk daerah swasembada beras yang menopang Jawa Timur.

Salah satu keberhasilan ini adalah keberadaan LP2B yang dipertahankan di desa-desa.

“LP2B ini dilindungi undang-undang. LP2B tidak bisa serta merta didirikan bangunan,” ujar Anang.

Baca juga: Dibantu PJT, Dinas PUPR Tulungagung Berhasil Memulihkan Debit Dam Pacar Yang Dibuang

Ia menambahkan, Desa Kendalbulur sebenarnya bisa saja beralih ke tanaman tembakau di saat Musim Tanam ke-2 (MT II).

Tembakau lebih menguntungkan dan tidak perlu pusing dengan pasokan air.

Apalagi selama ini Kendalbulur menjadi sentra tembakau terkemuka di Tulungagung.

Produknya juga banyak diincar para pedagang tembakau dan pabrik rokok dari berbagai wilayah di Indonesia.

Namun pihaknya tetap taat pada Pemkab Tulungagung, untuk mendukung swasembada beras.

“Tapi buat ada ada LP2B jika pemerintah tidak bisa menjamin ketersediaan air? Ini catatan ke Dinas Pertanian,” ucap Anang.

Dengan tegas Anang meminta status LP2B ini dicabut dari Desa Kendalbulur, jika pemerintah tidak bisa menjamin ketersediaan air.

Pembuangan stok air di Dam Pacar dinilai sebagai lemahnya pemerintah yang tidak bisa memberi jaminan kepada para petani pemilik LP2B.