Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

UI GreenCity Metric Award 2024, Trenggalek Jadi Peserta Baru Terbaik

Kabupaten Trenggalek meraih peserta baru terbaik dalam pemeringkatan Universitas Indonesia (UI) Green City Metric.

|
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
ist
Kabupaten Trenggalek meraih penghargaan sebagai peserta baru terbaik dalam pemeringkatan Universitas Indonesia (UI) Green City Metric Award 2024 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Kabupaten Trenggalek meraih penghargaan sebagai peserta baru terbaik dalam pemeringkatan Universitas Indonesia (UI) Green City Metric.

Sebagai peserta baru, Kabupaten Trenggalek berhasil menduduki peringkat 12 dari 64 kabupaten/kota yang ikut dalam program yang diluncurkan sejak 2022 lalu. 

UI GreenCityMetric sendiri merupakan pemeringkatan bagi kabupaten/kota di Indonesia dalam bidang keberlanjutan (sustainability). 

Baca juga: UI GreenCity Metric Award 2024, Kota Kediri Dinobatkan Jadi Kota Paling Berkelanjutan di Indonesia

Tujuannya mengajak pemerintah daerah melakukan transformasi menuju kabupaten/kota berkelanjutan.

"Ada 6 kategori penilaian yaitu penataan ruang dan infrastruktur, energi dan perubahban iklim, tata kelola sampah dan limbah, tata kelola air, akses dan mobilitas, serta tata pamong (governance)," kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Jumat (9/8/2024).

Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin menuturkan, setiap daerah memiliki masing-masing tantangan. Salah satunya adalah pilihan untuk mementingkan ekologi atau ekonomi.

Mas Ipin sendiri berkomitmen untuk membuktikan bahwa ekologi dan ekonomi bisa berjalan beriringan dengan mencari terobosan bersama pentahelix termasuk dengan sivitas akademika perguruan tinggi.

"Kabupaten dengan kemampuan fiskal mandiri rata-rata didorong oleh keberadaan industri, jasa perdagangan maupun ekonomi yang lebih ekstraktif yang merusak lingkungan," lanjutnya 

Sementara kabupaten seperti Trenggalek dengan 70 persen kawasan hutan, harus mampu memanfaatkan peluang fiskal yang lain. Salah satunya adalah dengan pengelolaan lingkungan yang baik.

Untuk mewujudkan hal tersebut Pemkab Trenggalek menginisiasi Adipura Desa, di mana desa yang mau melestarikan lingkungan hidup, menjaga sumber mata air maupun kualitas udara akan mendapat transfer anggaran fiskal.

Selain itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek tersebut melihat perdagangan karbon atau carbon trading sebagai salah satu peluang untuk menambah fiskal daerah bagi kabupaten/kota yang telah berupaya untuk menjaga ekologi alam dan lingkungannya.

Lulusan Magister Manajemen Sumberdaya Manusia Universitas Airlangga Surabaya ini menjelaskan dari pencitraan satelit, emisi karbon yang dikeluarkan masyarakat Trenggalek sekitar 3 juta ton equivalent carbon per tahun.

Sedangkan kapasitas serapan di Trenggalek ada di angka 27 juta ton equivalent carbon per tahun. Sehingga menurutnya, di Trenggalek sudah Net Sink Carbon sebesar 24 juta ton.

"Harapan saya sebagai wong cilik dari deso, hanya berharap besok masyarakat Indonesia itu juga dimuliakan dengan cara mereka yang melakukan preservasi lingkungan itu harusnya mendapatkan insentif yang lebih," jelasnya.

Salah satunya adalah dengan mewajibkan perusahaan di perkotaan untuk melakukan offsetting atau membeli carbon kepada kabupaten-kabupaten yang hutan, ekosistem pesisir dan lautnya terjaga.
 
"Sekarang dunia mulai melek terkait dengan offsetting, trade, carbon dan segala macam, harusnya itu menjadi pilihan fiskal yang lain, jadi tidak harus ekonominya ekstraktif tetapi regeneratif," ucap Mas Ipin.

Jika pengelolaan lingkungan berjalan baik, fiskal daerah bertambah, dan kesejahteraan bertambah, menurut Mas Ipin ekonomi dan ekologi bisa jalan berseiring.

(sofyan arif candra/tribun mataraman)

editor: eben haezer

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved