Berita Terbaru Kabupaten Tulungagunng
2 Warga Jember Meninggal di Tulungagung Setelah Menenggak Alkohol Medis yang Dioplos
Dua warga Jember meninggal dunia di Tulungagung setelah menenggak alkohol medis 70 persen yang dicampur serbuk minuman berenergi
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Dua orang warga Kabupaten Jember, AN (32) alias Ahmad dan NA (30) alias Nor meninggal dunia di Tulungagung, diduga karena mengonsumsi minuman keras oplosan.
Minuman keras itu dibuat dari alkohol dan serbuk minuman penambah energi.
Dua orang beralamat di Desa Balong Kulon, Kecamatan Balong, Kabupaten Jember diketahui bekerja di tempat penggilingan padi di Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung, kabupaten Tulungagung.
Menurut Kapolsek Bandung, Iptu Anwari, pada Sabtu (22/6/2024) pukul 19.00 WIB mereka berniat mabuk-mabukan, namun tidak menemukan minuman keras.
“Kedua korban lalu berinisiatif membeli alkohol medis 70 persen, yang biasanya dipakai untuk membersihkan luka,” jelas Anwari.
Selain membeli alkohol medis ini, mereka juga membeli minuman Kuku Bima rasa anggur.
Sebanyak 14 saset minuman berenergi ini dicampur dengan air mineral, lalu ditambahkan alkohol yang sudah mereka beli.
Racikan ini mereka tempatkan di dalam teko plastik, dan diminum bersama dua rekan lainnya, Rivan dan Rudi.
“Jadi mereka berempat pesta minuman itu. Tapi pengakuan Rivan dan Rudi, mereka minum sedikit,” sambung Anwari.
Setelah pesta minuman alkohol campur minuman berenergi ini mereka masih beraktivitas seperti biasa.
Namun pada Senin (24/6/2024) sekitar pukul 07.00 WIB, Nor mengeluh pusing yang sangat parah.
Rivan membawa Nor dari tempat kosnya di Dusun Kalianyar, Desa Ngunggahan ke Puskesmas Besuki.
Namun karena kondisinya memburuk, Nor dirujuk ke RS Muhammadiyah Bandung.
Tidak berselang lama, Ahmad juga mengalami gejala pusing hebat pada pukul 09.00 WIB.
Ahmad menyusul temannya, langsung dibawa ke RS Muhammadiyah Bandung, namun meninggal dunia dalam perjalanan.
“Sudah dalam proses evakuasi ke Rumah Sakit Muhammadiyah, tapi sampai di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia,” papar Anwari.
Nor masih sempat menjalani perawatan, namun kondisinya terus memburuk.
Ia akhirnya juga meninggal dunia pada Selasa (25/6/2024) pukul 15.00 WIB.
Polisi lalu melakukan olah TKP dan memeriksa kondisi jenazah Ahmad.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Dugaan kami memang karena keracunan minuman yang dikonsumsi sebelumnya,” tegas Anwari.
Kini Anwari masih menunggu Rivan dan Rudi yang mengantar jenazah Ahmad ke Jember.
Keduanya mengaku dalam kondisi sehat karena hanya sedikit minum minuman oplosan itu.
Sementara hasil olah TKP, polisi menemukan teko bekas tempat racikan alkohol dan minuman berenergi itu.
Polisi juga menemukan bekas muntahan kedua korban di tempat kosnya.
Selain itu ditemukan indikasi upaya menghilangkan barang bukti dengan membakar bekas saset minuman berenergi dan botol alkohol.
Bekas pembakaran itu ada di samping rumah kos kedua korban.
“Karena itu kami masih menunggu dua saksi, Rudi dan Rivan. Kami akan dalami keterangan mereka,” katanya.
Ahmad dan Nor diketahui baru 5 hari bekerja di tempat penggilingan padi dan produsen beras di Desa Ngunggahan.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.