4 Pelajar Terseret Ombak Pantai Payangan Jember, Satu Orang Masih Belum Ditemukan

TRIBUNMATARAMAN.COM | JEMBER - Empat pelajar terseret ombak di pantai Payangan, kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Sabtu (22/6/2024).

Satu dari mereka kini masih belum ditemukan.

Korban yang belum ditemukan adalah AP, remaja 15 tahun. 

Tim Sar gabungan masih melakukan pencarian terhadap tubuh remaja itu.

Sementara tiga korban yang bernama Edo, Rendi, Kefin berhasil menyelamatkan diri, ketika diseret ombak di Pantai Payangan Jember sekira pukul 14.45 WIB.

Kapolsek Ambulu, AKP Suhartanto mengungkapkan, berdasarkan keterangan teman korban yang selamat, wisatawan asal Kecamatan Balung tersebut tiba di pantai Payangan sekira pukul 12.30 WIB dengan menggunakan sepeda motor.

"Lalu kendaraan mereka diparkiran di parkiran saudara Samsuri, warga Payangan Dusun Watu ulo. Saat itu korban bersama teman temannya berjalan jalan dipinggir pantai," ujarnya melalui keterangan tertulis.

Setelah tiga jam berjalan di tepian pesisir pantai, kata dia, korban bersama tiga temannya bareng-bareng berenang di laut saat menjelang sore hari.

"Sebenarnya korban bersama tiga temannya sempat diingatkan nelayan setempat untuk tidak berenang. Namun korban dan teman-temanya tidak menghiraukan peringatan nelayan itu," kata pria yang akrab disapa Tanto.

Menurutnya, tidak sampai 5 menit mereka diperingatkan, tiba-tiba ombak besar datang menggulung korban dan tiga temannya yang sedang berenang.

"Korban dan tiga temannya yang berenang di pantai terbawa arus ombak ke tengah laut. Namun tiga teman korban bisa menyelamatkan diri," kata Tanto lagi.

Sementara korban yang kehilangan keseimbangan saat berenang, membuat remaja tersebut tenggelam di tengah laut.

"Sementara ini korban dinyatakan hilang terseret ombak dan belum diketemukan," ulasnya

Petugas gabungan TNI dan Polri serta SAR rimba laut, kata dia, masih melaksanakan pencarian dengan cara penyisiran perairan pantai dengan menggunakan perahu di sekitar kejadian perkara.

(imam nawawi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer