Travel

Serunya Belajar Konservasi Sambil Ngopi di Tepi Sungai Taman Nasional Meru Betiri

Ngopi di Taman Nasional Meru Betiri memberikan sensasi unik yang patut dicoba. Ini yang coba dikenalkan oleh akademisi Unej Jember

Editor: eben haezer
ist/Dosen Fakultas Pertanian Unej
Ilustrasi 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Ngopi di Taman Nasional Meru Betiri memberikan sensasi unik yang patut dicoba. 

Sensasi ngopi di Meru Betiri sambil belajar konservasi ini coba dikenalkan oleh akademisi Universitas Jember (Unej).

TNMB terletak di dua kabupaten yakni Jember, dan Banyuwangi. Hutan TNMB seluas 62 Rribu hektare menyimpan  keanekaragaman hayati luar biasa. Sebut saja macan tutul, banteng, elang jawa, penyu hijau dan rafflesia yang menjadi prioritas pelestarian. Selain spesies lain yang masuk dalam keanekaragaman yang dilindungi. 

Untuk TNMB yang berada di Kabupaten Jember, ada sejumlah titik yang bisa dijadikan jujugan berwisata, sebut saja Bandealit yang memadukan pantai, muara, juga hutan konservasi. Kawasan ini berada di Kecamatan Tempurejo, Jember.

Kemudian ada Pantai Nanggelan, yang dikenal dengan keindahan pantai dan pasirnya.

Sebagai kawasan konservasi, yang bisa dikunjungi wisatawan, tentu diperlukan konsep ekowisata di TNMB.

Kepala Balai TNMB Nuryadi menyebut,  konservasi di TNMB dilakukan dengan berbagai langkah mulai dari aspek perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan.

Dalam pelaksanaannya, TNMB tentu tak dapat sendiri. Perlu keterlibatan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi dalam mendorong masyarakat desa penyangga untuk tidak melakukan tindakan destruktif.

Terlebih mereka didorong turut melindungi dan melakukan konservasi atau diistilahkan 'community-based conservation'.

“Kehadiran akademisi seperti Universitas Jember yang kebetulan lokasinya dekat dengan kawasan sangat diharapkan,” ungkap Nuryadi beberapa waktu lalu.

Merespon hal ini, ahli pemasaran dari Prodi Agribisnis Unej  Ebban Bagus Kuntadi, berinisiatif menguatkan pemasaran ekowisata di TNMB.

“Kami mencoba menguatkan atraksi 'jungle track' dan 'riverside coffee' di TNMB dengan masyarakat lokal sebagai pelakunya” jelas Ebban dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/6/2024).

Atraksi 'jungle track' dilakukan dengan menyusuri hutan TNMB pada zona pemanfaatan guna menikmati keindahan panorama TNMB sambil memberikan interpretasi. Sementara 'riverside coffee' adalah menikmati kopi dengan nuansa pinggir sungai kawasan TNMB.

Tentu saja ini memberikan impresi unik dan mengesankan.

Menurut Ebban, ekowisata merupakan kegiatan konservasi, yang aspek pemanfaatan akan mampu berdampak pada ekonomi masyarakat desa penyangga. Sekaliguas menjadi insentif bagi masyarat untuk berperan lebih dalam konservasi. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved