Ibadah Haji 2024
Tiga CJH Tulungagung 2024 Menolak Vaksin Meningitis Karena Takut Jarum Suntik
Tiga CJH Tulungagung menolak vaksin meningitis karena takut jarum suntik. Padahal ini jadi syarat untuk menunaikan ibadah haji
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tulungagung akan memberangkatkan 1.200 Calon Jamaah Haji (CJH) di musim ibadah haji 1445 H/2024 M ini.
Namun Kantor Kemenag Kabupaten Tulungagung masih menghadapi kendala, yakni ada 3 CJH dari Tulungagung yang tidak mau divaksin meningitis.
Padahal vaksin ini menjadi salah satu syarat wajib untuk para CJH sebelum menjalankan ibadah haji.
Baca juga: 1.200 Calon Jamaah Haji Tulungagung Bergabung di Kloter 89-92, Akan Berangkat 5 Juni 2024
"Ada tiga orang yang sampai hari ini menolak divaksin. Dua di antara pasangan suami istri," ungkap Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kemenag Tulungagung, Suryadi.
Ketiga CJH ini mempunyai alasan yang sama, yaitu takut disuntik.
Ada yang minta agar vaksin meningitis ini diberikan dalam bentuk pil.
Tentu saja permintaan ini tidak bisa dituruti, karena vaksin meningitis diberikan dengan injeksi.
"Ada yang dulu pernah sakit tipes, dia sempat dipegangi ramai-ramai waktu akan disuntik. Setelah itu dia trauma setiap kali disuntik," sambung Suryani.
Sesuai ketentuan, vaksin meningitis ini diberikan sekurangnya 14 hari menjelang pemberangkatan.
Sedangkan CJH Kabupaten Tulungagung berangkat pada Rabu (5/6/2024).
Karena itu kesempatan terakhir untuk bisa vaksin sekitar Selasa (21/5/2024).
"Kami akan terus melakukan pendekatan agar mereka mau divaksin. Sayang jika sampai gagal berangkat," ucap Suryani.
Jika 3 CJH ini tetap tidak mau divaksin, mereka tetap akan diberangkatkan seperti rencana semula.
Namun risikonya, mereka akan gagal skrining kesehatan yang dilakukan di embarkasi Surabaya.
Jika dinyatakan tidak lolos skrining kesehatan, ketiga CJH ini akan gagal berangkat.
"Tetap akan kami ikutkan ke Surabaya, jika dinyatakan syarat kesehatan belum terpenuhi, akan kami antarkan pulang ke Tulungagung," tegas Suryani.
Jika gagal berangkat, mereka akan diikutkan pada musim ibadah haji tahun depan.
Pada penyelenggaraan ibadah haji 2023 lalu, ada satu orang ulama yang sempat mengalami hal serupa.
Namun saat itu Suryani berhasil membujuknya agar mau divaksin meningitis.
"Waktu itu saya katakan, sayang kalau Bu Nyai berangkat sendiri karen Pak Kiai gagal berangkat. Akhirnya beliau mau divaksin," kenangnya.
Penyakit meningitis adalah kondisi peradangan pada selaput otak.
Peradangan selaput pelindung otak bisa menyebabkan kecacatan permanen hingga kematian.
Wilayah endemik dengan risiko penularan tinggi antara lain Afrika Tengah dan Timur Tengah.
Vaksin meningitis sangat penting untuk melindungi CJH, karena mereka akan bertemu jamaah haji dari seluruh dunia, termasuk dari negara endemik.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
2 Jamaah Haji Dari Tulungagung Masih Tertinggal di Tanah Suci Karena Sakit |
![]() |
---|
Suasana Haru Menyambut Jamaah Haji Asal Trenggalek yang Pulang Dari Tanah Suci |
![]() |
---|
Jamaah Haji Tulungagung Pulang 17 Juli 2024, Jumlahnya Susut Jadi 1.189 Orang |
![]() |
---|
Terkena Serangan Jantung, Seorang Jamaah Haji Asal Jombang Masih Tertahan di Arab Saudi |
![]() |
---|
Jamaah Haji Asal Jombang Meninggal Dunia di Pesawat Sejam Sebelum Mendarat di Bandara Juanda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.