Mengintip Tradisi Nyadran Atau Bersih Desa di Nganjuk Jawa Timur

TRIBUNMATARAMAN.COM - Warga Kelurahan Kramat, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, menggelar tradisi Nyadran atau bersih desa. 

Tradisi Nyadran ini sudah berlangsung secara turun-temurun. Di dalamnya, terdapat prosesi kirab hasil bumi. 

Hasil bumi yang terdiri tomat, cabai, terong, wortel, dan sayuran itu ditata hingga menyerupai gunungan. 

Hasil bumi tersebut diarak dari depan Kelurahan Kramat menuju Pendopo Ki Ageng Kramat.

Warga yang ikut dalam barisan kirab tampak mengenakan pakaian tradisional Jawa, yakni lurik, udeng, dan jarik. 

Selanjutnya, mereka berebut gunungan hasil bumi itu. 

Lurah Kramat, Suhadi bersyukur pada kesempatan ini dirinya bersama warga bisa berkumpul untuk melaksanakan bersih desa dengan lancar.

"Nyadran ini merupakan salah satu wujud syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena semua usaha juga apa yang kita harapkan selama satu tahun bisa terlaksana. Ini juga menjadi tradisi kami yang sudah turun-temurun," katanya, Jumat (10/5/2024). 

Dia menyebut, serangkaian Nyadran Kelurahan Kramat dimulai sejak Kamis. 

Rangkaian itu, khataman Al Qur'an dan pengajian umum di Pendopo Ki Ageng Kramat.

Kemudian hari ini dilaksanakan kirab hasil bumi dilanjut pagelaran wayang krucil semalam suntuk.

"Kegiatan ditutup Sabtu dengan hiburan musik untuk warga," ucapnya. 

Camat Nganjuk, Hari Moektiono turut mengapresiasi kegiatan Nyadran atau bersih desa tersebut. 

Menurutnya, atas kolaborasi dan gotong-royong lurah bersama masyarakatnya, bersih desa di Kramat berjalan dengan meriah dan khidmat.

"Alhamdulillah, Nyadran kali ini berlangsung sangat meriah. Terlihat keceriaan dari masyarakat Kramat yang mengikuti bersih desa ini," terangnya.