Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Pengurus Gisli Terbentuk di Tulungagung, Tekankan Keselamatan Para Nelayan Saat Melaut

Organsiasi Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (Gisli) resmi terbentuk di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Pelantikan dan pengukuhan pengurus Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (Gisli) Cabang Tulungagung. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Organsiasi Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (Gisli) resmi terbentuk di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Ketua Umum Gisli, Irjen Pol (Purn) Muji Waluyo melantik dan mengukuhkan pengurus cabang Tulungagung maa tugas 2024-2029, Selasa (30/4/2024) di Semilir Resort Pantai Midodaren Tulungagung. 

Menurut Muji, Gisli adalah Ormas yang mempunyai tujuan utama membantu pemerintah, mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. 

"Jadi kami organisasi yang membantu pemerintah, bukan bertentangan dengan pemerintah. Kami underbow di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan," ujarnya. 

Seperti namanya, Gisli berkepentingan untuk menjaga keselamatan para nelayan saat melaut. 

Gisli telah membagikan jaket keselamatan kepada 60 nelayan yang ada di pesisir selatan Tulungagung. 

Organisasi ini akan terus melakukan upaya agar para nelayan dapat melaut dengan lebih aman dan nyaman. 

"Kami berharap dapat terus memperkuat keselamatan nelayan. Kami bagikan peralatan untuk bertahan  dari risiko selama bekerja di laut," sambungnya.

Gisli juga berkomitmen turut menjaga keamanan pesisir bersama semua elemen terkait.

Muji mencontohkan, garis pantai di Kabupaten Tulungagung sepanjang 58 km. 

Dengan garis pantai sepanjang itu, maka dimanfaatkan untuk aktivitas kejahatan, salah satunya peredaran gelap narkoba. 

Gisli didirikan di Jakarta pada Juli 2023 silam.

 Di usianya yang masih muda, Gisli berdedikasi meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan melayan, melalui pendidikan, pelatihan dan advokasi kebijakan. 

Pada kesempatan ini turut diundang 60 nelayan beserta istri mereka.

Para istri nelayan diajar mendapatkan nilai tambah dari produk-produk dengan bahan baku ikan. 

"Jadi para nelayan bisa melaut dengan selamat, sementara istrinya membantu perekonomian dengan produk-produk berbahan dasar ikan," pungkasnya. 

Dalam kesempatan ini, hadir Anggota Dewan Pakar Gisli, Brigjen Pol M Rudy Syarifudin.

Menurutnya, keberadaan Gisli sejalan dengan program Polri. 

Di Mabes Polri ada Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam), di dalamnya ada Seksi kemanan laut.

"Dengan misi keselamatan pelayaran yang diusung Gisli, maka ke depan bisa berkolaborasi dengan Polair (Kepolisian Perairan),"  jelas Rudy. 

Secara khusus Rudy juga meminta Bhabinkamtibmas untuk ikut melakukan pembinaan kepada para nelayan. 

Para Bhabinkamtibmas diminta memberikan informasi yang benar terkait potensi penyelundupan narkotika lewat laut. 

Jangan sampai nelayan terlibat dalam jaringan peredaran gelap narkotika karena ketidaktahuan mereka. 

"Mungkin saja di tengah laut mereka akan diiming-imingi keuntungan untuk mengantarkan barang. Bhabinkamtibmas harus ikut mencegahnya," tegas Rudy.

Selain itu, para nelayan juga harus berani menolak jika ada titipan barang yang tidak diketahui.

Para pengedar narkotika sering memanfaatkan sikap polos  dan suka menolong warga.  

Kesadaran ini akan muncul jika sebelumnya sudah mendapatkan pengetahuan dari aparat keamanan.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer
 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved