Berita Terbaru Kota Blitar

Dari Modal Rp 300 Ribu, Pembuat Ketupat di Blitar Bisa Dapat Cuan Rp 10 Juta

Dari membuat ketupat, warga Sukorejo, kota Blitar, bisa memutar uang dari Rp 300 ribu menjadi Rp 10 juta

|
Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/samsul hadi
Suyono (kiri) bersama anak dan keponakannya sedang memproduksi ketupat di rumahnya, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Selasa (16/4/2024). 

Lebaran tahun ini, Suyono bisa memproduksi 1.500-2.000 biji ketupat tiap hari. 

Harga jual ketupat pada Lebaran tahun ini juga naik jika dibandingkan Lebaran tahun lalu. Harga ketupat naik karena harga beras mahal. 

Lebaran tahun ini, harga ketupat mulai Rp 35.000-Rp 40.000 per 10 biji. Sedang Lebaran tahun lalu, harga ketupat hanya Rp 25.000 per 10 biji. 

Pesanan ketupat mulai ramai sejak H+4 Lebaran. Saat ini, ia sudah menghabiskan 2,5 kuintal beras untuk memproduksi ketupat. 

"Biasanya, selama seminggu momen Lebaran, saya bisa memproduksi 10.000-15.000 biji ketupat," ujarnya. 

Dikatakan Suyono, RT 2 RW 1 Kelurahan Tanjungsari bisa dikatakan sentral produksi ketupat. 

Hampir semua warga di lingkungan tersebut memproduksi ketupat saat momen Lebaran. 

Sebagian besar warga hanya membuat ketupat kosong. Sedang yang memproduksi ketupat matang sampai saat ini tinggal tujuh kepala keluarga, termasuk Suyono.

"Sekarang agak kesulitan mencari bahan baku janur untuk membuat ketupat. Kami mencari janur di wilayah Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar," katanya. 

Bagi Suyono, momen Lebaran menjadi berkah. Ia bisa mendapat tambahan penghasilan sangat lumayan dengan memproduksi ketupat. 

Selama sepekan, ia bisa mendapat laba bersih dari produksi ketupat sekitar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. 

"Modal awal saya hanya Rp 300.000. Modal itu terus saya putar dan sekarang sudah mendapat uang sekitar Rp 10 juta dari penjualan ketupat. Sampai sekarang, permintaan ketupat masih banyak," katanya. 

Anak Suyono, Septian menambahkan penghasilan dari produksi ketupat saat momen Lebaran sangat membantu ekonomi keluarganya. 

Septian yang sehari-hari bekerja sebagai sopir juga rela libur dulu untuk membantu memproduksi ketupat ayahnya. 

Selain membantu produksi, Septian dan adiknya, Rahel juga yang menjual ketupat di Pasar Templek, Kota Blitar. 

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved