Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Jasa Tukar Uang Baru di Tulungagung Berkurang Dibanding Tahun Lalu, Pemilu Dituding Sebagai Sebab

Karena sulit mendapatkan stok uang baru, jasa penukaran uang baru di Kabupaten Tulungagung tahun ini tak sebanyak tahun lalu.

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Eko Yulianto, salah satu warga yang menawarkan jasa penukaran uang baru di Jalan basuki Rahmat Tulungagung. 

Banyak calon anggota legislatif (Caleg) yang membutuhkan uang pecahan kecil untuk para pendukungnya. 

Akibanya para pemasok uang baru dari Blitar yang jadi langganannya juga kesulitan barang. 

"Mungkin memang sudah banyak yang keluar saat Pemilu kemarin, jadi yang ada masih stok sisa sama ULE," katanya. 

Dengan tidak banyak jasa penukaran uang baru yang menawarkan jasa di tepi jalan, Eko mengaku mendapat untung.

Dalam satu hari hasil yang didapatnya Rp 15 juta hingga Rp 20 juta. 

Ia menduga di hari terakhir menjelang lebaran Selasa (9/4/2024) permintaan semakin banyak. 

"Besok hari terakhir, yang belum dapat uang baru pasti menyerbu. Basanya harganya juga naik," tegas Eko.

Meski mendapatkan keuntungan yang menggiurkan, namun jasa penukaran yang baru juga menanggung risiko rugi.

Penyebabnya mereka sebelumnya sudah menukar uang baru dengan nilai 6-9 persen lebih mahal. 

Jika masih ada uang baru yang gagal ditukarkan, maka akan jadi uang biasa. 

"Uang yang tersisa kan tetap jadi uang biasa, padahal kita ambilnya sudah mahal. Jadi rugi kalau ada yang tidak laku," tandasnya.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved