Tradisi Nyekar Jelang Hari Raya Idul Fitri 2024 di Trenggalek, Jadi Berkah Pedagang Bunga Musiman

TRIBUNMATARAMAN.COM, TRENGGALEK - Pedagang bunga musiman mulai bermunculan jelang Hari Raya Idul Fitri 2024, Minggu (7/4/2024).

Seperti yang nampak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, pedagang bunga mulai mendirikan tenda dan menjajakan dagangannya di pinggir jalan dan pintu masuk makam.

Seorang pedagang bunga, Suwondo (65), mengatakan sehari-hari ia bekerja sebagai petani dan petugas kebersihan makam pada hari Kamis dan Sabtu.

"Karena banyak peziarah yang menyarankan saya untuk jualan bunga sekalian jadi tiga tahun ini saya nyambi jualan bunga," kata Suwondo, Minggu (7/4/2024).

Suwondo biasanya berjualan bunga H-7 bulan Ramadan dan H-5 Hari Raya Idul Fitri yang mana umat Islam banyak yang berziarah ke makam orang tua dan pendahulunya.

Tiap harinya, omzet Suwondo berjualan bunga sekar mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu. Nilai tersebut menurutnya cukup besar dan bisa menjadi tambahan pendapatan menjelang hari raya.

"Yang beli banyak yang perantau sedang pulang kampung, dan warga lokal juga. Biasanya bunganya kurang, atau memang lupa tidak beli bunga," lanjutnya.

Dari barang dagangan yang ia jajakan, ada yang hasil panennya sendiri ada yang beli dari luar kota yaitu Malang.

Ia mencontohkan bunga Kenanga, Pandan, Bougenville, hingga Kanthil merupakan hasil panennya sendiri. Sedangkan bunga mawar dan sedap malam ia beli dari petani di Malang.

"Harganya bervariasi, kalau bunga mawar, 1 tangkai harganya Rp 2 ribu. Kalau yang kiloan, 1 kilogram Rp 150 ribu. Kalau bunga sedap malam, 1 tangkai Rp 10 ribu," jelas Suwondo.

Puncak penjualannya saat sebelum Ramadan mulai H-5 sebelum Bulan Ramadan, sedangkan jelang Idul Fitri mulai H-2 Idul Fitri.

(Sofyan Arif Chandra/TribunMataraman.com)