Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung
Formas Pede Serukan Lagi Dukungan Hak Angket di DPR RI, Usung 4 Tokoh Nasional Sebagai Penggerak
Massa yang menamakan diri Formas Pede menggelar doa bersama di halaman kantor DPRD TUlungagung dan menyerukan kembali penggunaan hak angket di DPR RI.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNAMTARAMAN.COM - Massa yang menamakan diri Forum Masyarakat Peduli Demokrasi (Formas Pede) Tulungagung menggelar doa bersama di halaman Kantor DPRD Tulungagung, Jumat (29/3/2024) sore.
Formas Pede kembali menyuarakan dukungannya kepada DPR RI untuk menggunakan hak angket.
Aksi ini adalah aksi kedua, setelah pada 5 Maret lalu Formas Pede menggelar aksi unjuk rasa.
Baca juga: Massa Formas Pede Tulungagung Mendukung DPR RI Menggulirkan Hak Angket Soal Pemilu 2024
"Kami konsisten mendorong DPR RI untuk menggunakan hak angkat terkait kejadian dalam Pemilu," ujar Ketua Formas Pede Tulungagung, Nanang Rohmat.
Nanang menegaskan, hak angket bukan masalah siapa yang menang atau kalah.
Karena yang menang Pemilu saat ini tetap akan menjadi pemimpin Indonesia.
Namun hak angket penting untuk menyelidiki kecurangan, seperti penyalahgunaan kewenangan, intervensi dan netralitas pelaksana Pemilu, KPU dan Bawaslu.
Hak angket akan menyelidiki, apakah semua sudah bekerja dengan benar.
Faktanya di sejumlah daerah, termasuk di Jawa Timur ada indikasi kecurangan.
"Di Tulungagung sendiri ternyata ada pemindahan suara. Ini kan indikasi kecurangan yang perlu diselidiki," tegas Nanang.
Selain itu massa Formas Pede juga memasang foto 4 tokoh nasional, yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono bowono X, Megawati Sukarno Putri, Jusuf Kalla dan Habib Rizieq Shihab.
Menurut Nanang, berkembang aspirasi agar keempat tokoh tersebut menjadi pelopor gerakan rakyat menggugat.
Keempatnya dinilai sebagai tokoh bangsa, meski pun secara pandangan mereka ada yang bertentangan.
"Misalnya, massa PDI Perjuangan mungkin tidak senang dengan FPI. Tapi habib Rizieq adalah tokoh yang konsisten melawan rezim," ungkap Nanang.
Konsistensi Habib Rizieq dalam menentang penguasa yang dinilai layak menjadi tokoh penggerak.
Demikian juga Megawati, adalah sosok yang dikhianati oleh penguasa saat ini.
Karena itu sosok putri proklamator diyakini bakal ada di barisan perlawanan.
Sedangkan Sri Sultan dan Jusuf Kalla dinilai sama-sama bapak bangsa yang selama ini bersikap netral.
Kedua tokoh ini bersikap rasional sehingga pemikirannya sangat dibutuhkan.
"Kiat tidak melihat plus minusnya, tapi ini tentang konsistensi perlawanan terhadap rezim," ucap Nanang.
Doa bersama ini juga ditujukan kepada mereka yang sedang berproses di Mahkamah Konstitusi.
Nanang kembali menegaskan, pihaknya tidak mengharap harus menang di MK.
Nanang berharap majelis MK memutus dengan pertimbangan keadilan.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Modus Pinjam, Pemuda Ngunut Tulungagung Membawa Kabur Sepeda Motor Milik Teman Perempuan |
![]() |
---|
Aniaya Teman Kencan saat Nginap di Hotel Tulungagung, Warga Trenggalek Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Salurkan 300 Drum Aspal untuk Perbaikan Jalan di Tulungagung |
![]() |
---|
14 Desa di Tulungagung Masih Kosong Jabatan Kepala Desa, APDESI Dorong PAW |
![]() |
---|
Bupati Tulungagung Kukuhkan Perpanjangan Masa Jabatan 4 Kades |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.