Berita Terbaru Kabupaten Kediri
Hari Jadi Kabupaten Kediri, Pemkab Kediri Luncurkan Wastra Baru Bermotif Lidah Api Nuansa Merah
Dalam momentum hari jadi kabupaten Kediri ke-1220, Pemkab Kediri meluncurkan Wastra Pakaian Khas bermotif lidah api
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri kembali meluncurkan Wastra Pakaian Khas Kediri pada momentum Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220.
Pakaian khas terbaru ini tetap mengusung motif lidah api serta menampilkan nuansa warna merah.
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana menyebutkan, meski menampilkan adaptasi desain baru, namun tidak meninggalkan pakem-pakem yang dulu telah dikaji oleh pakar budaya.
"wajah baru (pakaian khas) ini dilakukan supaya kita punya beberapa desain yang ketika bandara sudah buka kita bisa menyambut para tamu dengan berbagai macam desain," terang bupati yang akrab disapa Mas Dhito, Rabu (27/3/2023).
Sebagaimana Pakaian Khas Wdhan dan Ken Kadiri, yang diluncurkannya dua tahun lalu. motif lidah api, padma teratai, serta motif dua gunung yang melambangkan Wilis dan Kelud masih menjadi corak pakem.
Terkait filosofi wastra baru pakaian khas ini, kata Mas Dhito, tidak mengalami perubahan jika dibanding dengan pakaian terdahulu. Pihaknya terus berupaya mendorong masyarakat untuk menggunakan pakaian khas yang ada.
Hal ini, lanjut Mas Dhito, bisa membuat pakaian khas ini menjadi sebuah pakaian adat jika masif dipakai pada berbagai acara dalam waktu yang panjang.
"Maka saya minta warga Kabupaten Kediri bisa menggunakan pakaian khas yang ada, biar suatu saat nanti, sepuluh limapuluh atau seratus tahun lagi bisa menjadi pakaian adat," terang bupati.
Senada dengan Mas Dhito, Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4), Imam Mubarok menuturkan agar pakaian khas ini menjadi pakaian adat, masyarakat harus konsisten menggunakannya.
Rentan waktu penggunaannya, katanya, bisa memakan waktu hingga lima puluh tahun. Pihaknya juga menegaskan, agar dalam penggunaan dua pakaian khas ini bisa berkelanjutan.
Gus Barok, sapaanya, juga mengajak masyarakat untuk lebih memprioritaskan penggunaan pakaian khas Kabupaten Kediri daripada pakaian khas daerah lain. Sehingga cita-cita menjadikan pakaian khas menjadi pakaian adat tersebut bisa terwujud.
"Bagaimana kita bersama-sama ikut merasa handuweni hangrungkepi, dan bagaimana kita harus melestarikan," katanya.
Salah satu cara yang sudah dilakukan, lanjutnya, adalah diwajibkannya penggunaan Wdhan dan Ken Kadiri pada ASN lingkup Pemerintah Kabupaten Kediri pada Kamis di minggu pertama setiap bulannya.
(luthfi husnika/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Hari Jadi Kabupaten Kediri
pakaian khas Kabupaten Kediri
Pemkab Kediri
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana
MPP Kabupaten Kediri Segera Soft Launching, 20 Instansi Mulai Uji Coba Layanan Awal September |
![]() |
---|
Hangatnya Cangkrukan Kapolres Kediri Bersama Puluhan Lansia GUSDURian Pare |
![]() |
---|
Pembangunan Jalan Menuju Stadion Gelora Daha Jayati Kediri Capai 17 Persen |
![]() |
---|
DPRD dan Pemkab Kediri Sahkan 3 Perda Baru: Tirta Bhirawa, Adminduk, hingga Kawasan Tanpa Rokok |
![]() |
---|
Remaja di Kediri Terjaring Balap Liar, Orang Tua hingga Guru Didatangkan Beri Pembinaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.