Dari 1.405 Pendaftar, 57 Siswa Jadi Kandidat Penerima Golden Ticket Unair

TRIBUNMATARAMAN.COM - Golden Ticket adalah salah satu jalur masuk yang disediakan Universitas Airlangga (UA) dengan mempertimbangkan prestasi dan nilai akademiki siswa.

Tahun ini, proses pendaftaran golden ticket telah berlangsung sejak Februari 2024, jumlah pendaftar golden ticket sebanyak 1.405 orang. 

Ada 57 orang dari 47 sekolah asal terpilih menjadi kandidat penerima golden ticket murni.

Rektor Unair, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak merinci ada dua kategori kandidat penerima golden ticket. Yaitu , golden ticket murni dan golden ticket hybrid.

“Kami menilai golden ticket murni dari prestasinya. Bobot prestasi sebanyak 45 persen,” ujarnya.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu menambahkan bahwa selain prestasi, nilai akademik menjadi penentunya. 

“Nilai rapor bobotnya sebesar 55 persen. Kalau ada penerima golden ticket murni dan kemudian peringkatnya di bawah yang tidak diterima, alasan pertama adalah karena prestasinya. Prestasinya sangat berbobot,” terangnya. 

Sementara golden ticket hybrid memposisikan bobot prestasi sebanyak 15 sampai 20 persen. Lalu bobot penilaian lainnya berasal dari rekam jejak akademik serta sekolah. 

Nantinya para kandidat ini akan diusulkan untuk bisa diterima pada SNBP. “Selain prestasi, kriteria akademik tetap menjadi prioritas utama,” tuturnya. 

Meskipun diterima di SNBP, penerima golden ticket ini tidak akan mengurangi kuota penerimaan SNBP yaitu sekitar 1.890 orang. 

“Kandidat yang kami panggil hari ini adalah kandidat penerima golden ticket murni. Ini masih kandidat saja. Kami usulkan mereka untuk bisa lulus melalui SNBP yang akan diumumkan nanti,” terangnya.

Prof Nasih menegaskan bahwa masih ada 418 kandidat lain yang berpotensi lulus seleksi golden ticket. Ia mengimbau kepada camaba untuk selalu optimis sampai pengumuman SNBP tiba. 

“Masih ada 418 peserta yang punya kesempatan lulus seleksi masuk Unair tapi dalam kategori hybrid. Jangan pesimis, tunggu sampai pengumuman SNBP nanti,” pungkasnya.

(sulvi sofiana/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

--