Opini

Menakar Peluang Khofifah Kembali Maju ke Kursi Jatim 1

Menakar kembali peluang Khofifah Indar Parawansa kembali maju dalam Pilkada Jatim 2024

Editor: eben haezer
fatimatuz zahroh
Khofifah Indar Parawansa saat mengumumkan keputusannya bergabung menjadi Jurkamnas Prabowo-Gibran 

Kantong-kantong PDI P dan PKB tergerus oleh pengaruh KIP. Diperkirakan pasangan nomor 01 dan 03 mendominasi, nyatanya sangat berkurang. Mungkin karena ada program Bansos berupa pembagian beras dan bahan kebutuhan pokok, membuat perolehan suara pasangan nomor urut 02 bersinar.

Memang sinyalemen ini tidak dilakukan penulis melalui penelitian yang valid, tetapi ini merupakan prediksi politis penulis sebagai akademisi.

Gerindra berlari sprint dalam menangkap peluang Pilkada Jatim ini.

Masih November mendatang Pilkada Gubernur Jatim dilaksanakan, tetapi Gerindra jauh-jauh hari mencalonkan kembali KIP sebagai calon gubernurnya.  Berbagai media melansir pernyataan Gerindra ini.

Mungkin hanya Ridwan Kamil yang bisa menyaingi kepopuleran KIP di Jatim. Tetapi kabarnya Ridwan Kamil justru hengkang ke Jakarta.

Peluang ini akan menarik bagi partai-partai yang lain. Partai-partai yang diajak masuk parliamentary threshold, bisa berkoalisi dengan Gerindra.

Meskipun demikian, tanpa koalisi pun Gerindra bisa mencalonkan kembali KIP.

Memang belum ada calon yang men-declare dirinya akan maju sebagai Jatim 1. Jika calon gubernur baru maju, kemungkinan besar mereka harus berpikir ulang. Mereka harus bisa menyaingi Khofifah, atau minimal setara dengan kepopulerannya.

Jika kekuatannya biasa-biasa saja, maka hendaknya mereka mengurungkan diri lewat hitungan matematis sederhana saja, mereka pasti akan kalah. Belum lagi jika mengingat ada kekuatan besar yang bisa dimanfaatkan oleh KIP, yaitu massa Muslimat NU.

Tri Rismaharini mungkin popular di mata perempuan Surabaya. Tetapi ini hanya level Surabaya saja, tidak Jatim. Khofifah menguasai massa Muslimat NU se-Jawa Timur, jadi pasti KIP lebih dikenal oleh mereka.

Ada pula kekuatan KIP yang patut digambarkan di sini, KIP adalah Ketua Keluarga Alumni Unair. Salah satu kampus negeri terbaik di Indonesia. Beberapa alumninya tersebar di mana-mana. Ini bisa menjadi vote getter (pendulang suara) bagi KIP.

Kita bisa menghitung berapa puluh ribu suara yang berpotensi memilih KIP hanya dari alumni Unair yang masih ber-KTP Jawa Timur. Apalagi jika mengingat KIP adalah alumni politik-FISIP Unair. Pasti banyak mahasiwa yang masih aktif menjatuhkan pilihannya pada KIP.

Fenomena ini menunjukkan kekuatan suara bagi KIP. Jadi bisa dikatakan KIP sudah mengelus-elus “jatah suaranya” semenjak dia menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur di periode sebelumnya (2019-2024). Jadi wajar jika perolehan suara KIP bisa diprediksi sejak sekarang ini. Belum lagi bila nanti ada kekuatan lain yang mendukung atau akan memilih dia. Akan semakin besarlah peluang KIP menduduki kembali kursi Gubernur Jatim.

Agenda KIP ke Depan

Apa yang harus dilakukan KIP menjelang Pilkada Gubernur Jatim mendatang? Pertama, memilih tim sukses yang kapabel dan sangat mengenal karakter masyarakat Jatim. Banyak tokoh yang berskala nasional maupun internasional yang mampu dipilih KIP.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved