Berita terbaru Kabupaten Tulungagung
Dinkes Tulungagung Kejar Kekurangan 5,3 Persen Sasaran Sub PIN Polio Kedua
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung menyisir 5,3 persen anak sasaran Sub PIN Polio dosis 2.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung menyisir 5,3 persen anak sasaran Sub PIN Polio dosis 2.
Data hingga Senin (26/2/2024) Dinkes sudah menyelesaikan 94,7 persen dari sasaran, sekitar 114.166 anak.
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, pihaknya akan melakukan penyisiran hingga Sabtu (2/3/2024).
"Sekarang Puskesmas kerja keras untuk menyisir anak-anak yang belum PIN, sampai hari Sabtu nanti," Jelas Desi.
Lanjutnya, petugas kecamatan harus mendata anak-anak yang sebelumnya sudah ikut Sub PIN pertama.
Jika mereka belum ikut Sub PIN kedua, harus dicatat penyebabnya.
Bidan desa juga diminta untuk mencari anak-anak itu untuk didata.
Diakui Desi, ada faktor peralihan cuaca yang ikut menghambat capaian Sub PIN kedua.
Misalnya ada anak yang kena flu, akhirnya cari aman mereka tidak diikutkan vaksinasi. Itu yang sekarang kami sisir.
Ada yang karena bepergian ke luar kota atau karena sedang sakit.
"Yang sakit kami tunda sampai sembuh, nanti kami layani saat proses penyisiran," ucap Desi.
Anak-anak yang belum vaksin kedua bisa mengakses di Puskesmas terdekat.
Anak-anak yang sudah terdata akan dijadwalkan karena terkait vial vaksin yang akan disiapkan.
Setelah selesai penyisiran dan proses penjangkauan, maka vaksin akan ditarik.
"Kami berharap semua akan selesai 100 persen. Kami juga terus memantau dan evaluasi pelaksanaan di lapangan," tegas Desi.
Sejauh ini Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI) hanya 10 anak.
Jumlah ini menurun dibanding pelaksanaan sebelumnya yang mencapai 54.
Namun semua KIPI terjadi karena ada penyakit lain, bukan semata karena vaksin.
"Tidak ada KIPI yang murni karena vaksin. Semua karena ada penyakit lain yang menyertai," pungkas Desi.
Virus Polio adalah penyakit menular yang menyebabkan gangguan saraf dan kelumpuhan permanen.
Penyakit ini tidak bisa diobati namun bisa dicegah dengan pemberian vaksin Polio.
Virus Polio berkembang di usus lalu ikut dikeluarkan melalui tinja.
Virus ini bisa mencemari air dan tanah, terutama karena kebiasaan buang air besar sembarangan.
Virus ini bisa menginfeksi anak yang minum dari air yang terkontaminasi tadi, atau menempel di tangan usai menyentuh air atau tanah yang sudah tercemar.
Virus lalu masuk ke tubuh karena tidak mencuci tangan sebelum memegang makanan yang hendak dimakan.
Indonesia sebenarnya telah dinyatakan bebas Polio pada tahun 2014.
Sub PIN Polio dilakukan untuk mengantisipasi temuan kasus baru di Kepulauan Madura.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Modus Pinjam, Pemuda Ngunut Tulungagung Membawa Kabur Sepeda Motor Milik Teman Perempuan |
![]() |
---|
Aniaya Teman Kencan saat Nginap di Hotel Tulungagung, Warga Trenggalek Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Salurkan 300 Drum Aspal untuk Perbaikan Jalan di Tulungagung |
![]() |
---|
14 Desa di Tulungagung Masih Kosong Jabatan Kepala Desa, APDESI Dorong PAW |
![]() |
---|
Bupati Tulungagung Kukuhkan Perpanjangan Masa Jabatan 4 Kades |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.