Tabrak Lari Truk di Tulungagung

Dramatisnya Evakuasi Sopir Truk Pelaku Tabrak Lari di Tulungagung yang Sembunyi di Rumah Warga

Evakuasi sopir truk pelaku tabrak lari yang sembunyi di rumah warga di Desa Gandong, kecamatan Bandung, Tulungagung, berlangsung menegangkan

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
(kanan) Ribuan warga mengepung rumah tempat sembunyi sopir truk yang diduga melakukan tabrak lari. (kiri) sopir truk saat bersembunyi di kamar rumah warga 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Hasyim (58) dan saudaranya, Hadi (65) masih tegang usai polisi berhasil mengevakuasi Joko Setyono yang dikepung massa. 

Joko adalah sopir truk, warga Ponggok, Kabupaten Blitar terduga pelaku tabrak lari yang bersembunyi di rumah Hadi di Desa Gandong, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.

Hasyim berkisah, sekitar pukul 20.30 WIB, Kamis (22/3/2024) tiba-tiba ada truk nyelonong masuk halaman rumah.

Baca juga: Detik-detik dan Kronologi Sopir Truk Tabrak Lari Dikejar Ribuan Orang di Desa Gandong Tulungagung

Truk ini sempat parkir di antara rumah Hadi dan Hasyim, kemudian sempat mundur.

Hasyim yang memeriksa keluar, ternyata sopirnya sudah tidak ada di dalam truk.

"Saya sempat teriak-teriak, sopirnya dimana. Saya heran kok ada truk nyelonong masuk halaman," ucapnya.

Tak berapa lama datang puluhan orang yang dengan beringas mencari sosok sopir truk tadi.

Hasyim yang iseng mencari ke dalam rumah Hadi menemukan orang asing sedang meringkuk di salah satu kamar.

Hasyim berniat mengusir orang itu keluar dari dalam kamar, namun tiba-tiba datang seseorang yang mencegahnya.

"Mungkin tadi ada intel polisi, dia bilang jangan dibawa keluar karena di luar massa banyak. Tapi saya juga khawatir keselamatan rumah ini," ucap Hasyim.

Massa yang berdatangan semakin banyak, didominasi usia remaja.

Mereka kemudian merusak truk yang dikemudikan Joko sampai datang polisi menghentikan aksi ini.

Hasyim khawatir massa membakar truk itu  karena bisa merembet ke rumah.

Selain itu Hasyim juga khawatir massa salah paham mengira sopir itu adalah kerabatnya.

"Khawatirnya nanti dikira keluarga kami, terus massa marah rumahnya dirusak. Kalau sampai terjadi perusakan, siapa yang tanggung jawab?" keluh Hasyim.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved