Imlek 2024

Tas Lampion Karya Mantan Guru Honorer di Blitar Laris Manis di Momen Tahun Baru Imlek

Mantan guru honorer di Kabupaten Blitar membuat tas lampion untuk menyambut Imlek. Tak disangka, produknya diminati banyak orang

Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/samsul hadi
Andreas menunjukkan tas lampion karyanya di Desa/Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Selasa (6/2/2024). 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Andreas Prasetyo (36), perajin aksesoris asal Desa/Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, ini memang pandai menangkap peluang dalam menjalankan usahanya.

Mantan guru honorer itu selalu memiliki ide kreatif untuk memproduksi kerajinan tangan yang disesuaikan dengan momen-momen tertentu.

Seperti pada momen Tahun Baru Imlek 2024 kali ini, Andreas memproduksi kerajinan tas berbentuk lampion.

Tas lampion karya Andreas juga laris manis di pasaran. Di momen Tahun Baru Imlek 2024, Andreas sudah mendapat pesanan ratusan biji tas lampion.

"Dari tahun ke tahun, Imlek memang memberikan tren sendiri, termasuk untuk fashion. Imlek tahun ini, saya memproduksi tas lampion," kata Andreas di rumahnya, Selasa (6/2/2024).

Saat itu, Andreas bersama sejumlah pekerjanya sedang mengecek tas lampion yang sudah selesai diproduksi.

Sejumlah tas lampion terlihat ditumpuk di teras rumah Andreas. Tas lampion berwarna khas merah dengan motif naga dan perempuan China itu siap dikirim ke pelanggan.

"Lampion identik dengan Tahun Baru Imlek. Untuk itu saya memproduksi tas lampion. Saya menambahkan motif naga pada tas lampion karena Imlek 2024 ini merupakan tahun Naga," ujarnya.

Ide membuat tas lampion muncul setelah Andreas melihat tradisi Imlek di keluarga Tionghoa.

Sama seperti saat Hari Raya Idul Fitri, perayaan Tahun Baru Imlek oleh orang Tionghoa juga diwarnai dengan kegiatan silaturahmi ke keluarga.

Biasanya, kegiatan silaturahmi itu juga dibarengi dengan pemberian angpao kepada anak-anak maupun keluarga yang belum menikah.

"Saya mengambil kesempatan itu, agar angpao yang diterima anak-anak bisa tersimpan dengan baik, saya membuat tas lampion. Tradisi Imlek juga kelihatan dengan tas lampion," katanya.

Tas lampion produksi Andreas berbahan dasar kulit sintetis. Ia mendesain kulit sentetis menjadi tas berbentuk lampion.

Untuk memunculkan nuansa Imlek, ia memberikan motif naga pada tas lampion.

Ia memproduksi tas lampion dengan dua ukuran, kecil dan besar. Tas lampion ukuran kecil dijual dengan harga Rp 85.000 per biji, sedang tas lampion ukuran besar dijual dengan harga Rp 145.000 per biji.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved