Banjir Bojonegoro

Kawasan Perkotaan Bojonegoro Direndam Banjir Setelah Hujan Deras Berjam-jam

Kawasan perkotaan Bojonegoro direndam banjir setelah hujan deras mengguyur sejak Senin (5/2/2024) jelang tengah malam. 

Editor: eben haezer
yusab alfa ziqin
Jalan Perumahan Pacul Permai, kabupaten Bojonegoro, masih kebanjiran, Selasa (6/2/2024) siang. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Kawasan perkotaan Bojonegoro direndam banjir setelah hujan deras mengguyur sejak Senin (5/2/2024) jelang tengah malam. 

Sampai saat ini, Selasa (6/2/2024), banjir belum surut. 

Wilayah terdampak banjir itu di antaranya Desa Pacul dan Desa Sukorejo.

Banjir yang melanda wilayah perkotaan Bojonegoro itu memiliki ketinggian 30-50 sentimeter. Merangsek ke permukiman serta ke dalam rumah warga.

Sampai Selasa (6/2/2024) siang, banjir di kawasan perkotaan Bojonegoro masih awet.

Salah satunya di Perumahan Pacul Permai, Desa Pacul, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro.

Di perumahan ini, banjir awet dengan ketinggian sekitar 40 sentimeter.

Puluhan rumah warga perumahan ini terendam banjir.

Siti Kusnaini, salah satu warga Perumahan Pacul Permai mengemukakan, banjir mulai merangsek pemukimannya Senin (5/2/2023) sekira pukul 23.30.

"Tadi (Selasa, 6 Februari 2023) subuh, banjir masuk rumah. Sampai saat ini, ketinggian banjir di dalam rumah sekitar sepuluh sentimeter," ujarnya saat diwawancara Tribunjatim.com di rumahnya pada Selasa (6/2/2024) siang.

Kusnaini mengemukakan, banjir pasca hujan lebat dalam intenaitas waktu yang lama seperti kali ini memang rutin terjadi di Perumahan Pacul Permai. Namun, dia menyebut, banjir kali ini yang paling parah.

"Banjir di sini (Perumahan Pacul Permai, red) cukup rutin terjadi ketika hujan deras turun dalam waktu yang lama. Namun, banjir kali ini yang paling parah," ungkap perempuan kelahiran 1952 yang memiliki empat anak tersebut.

Dia kurang mengetahui mengapa banjir kali ini sedemikian parah.

Namun, dia mengemukakan, banjir seperti ini datangnya dari irigasi di sisi timur perumahan yang meluap sebab tak mampu menampung banyaknya debit air hujan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aedhian Orianto belum memberi keterangan resmi terkait banjir merendam wilayah operasinya ini. Dia menyebut, saat ini pihaknya masih di lapangan.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved