Serangan Ulat Bulu di Blitar
Pemadam Kebakaran Dikerahkan untuk Melawan Serangan Ulat Bulu di Permukiman Warga Kota Blitar
Petugas Damkar di Kota Blitar turun tangan membasmi ribuan ulat bulu yang menyerang permukiman warga di Sukorejo
Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kota Blitar turun tangan membasmi ribuan ulat bulu yang menyerang permukiman warga di Jl Pandanlaras, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Selasa (16/1/2024).
Petugas mengerahkan satu unit mobil damkar untuk membasmi ribuan ulat bulu di lokasi.
Petugas menyemprotkan 4.000 liter air bercampur pestisida dari mobil damkar ke pohon jati yang diduga menjadi sumber ribuan ulat bulu yang menyerang permukiman warga.
Baca juga: Ribuan Ulat Bulu Menjajah Permukiman Warga Kelurahan Tanjungsari Kota Blitar
Ribuan ulat bulu yang menempel pada daun dan batang pohon jati langsung rontok setelah disemprot cairan pestisida.
"Kami menerima laporan dari call center terkait adanya serangan ulat bulu di rumah penduduk. Sebagai tindak lanjut, kami melakukan penyemprotan di lokasi," kata Komandan Regu Damkar Kota Blitar, Novan Jauhari.
Novan mengatakan Damkar berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar untuk membasmi ribuan ulat bulu di lokasi.
Petugas Damkar kemudian mencampurkan air di mobil damkar dengan pestisida dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk membasmi ulat bulu.
"Air bercampur pestisida kami semprotkan di kebun jati dan sekitar permukiman warga. Perkiraan ulat bulu sudah mati setelah disemprot cairan pestisida," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah warga Jl Pandanlaras, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar resah dengan serangan ribuan ekor ulat bulu, Selasa (16/1/2024).
Ribuan ulat bulu menempel di dinding rumah dan sebagian masuk ke dalam rumah warga.
Serangan ulat bulu juga membuat beberapa warga tidak bisa beraktivitas dengan nyaman di sekitar rumahnya.
Seperti dialami Al Imroh (55), warga yang terdampak serangan ulat bulu. Sudah tiga hari ini, Al Imroh tidak jualan jenang karena serangan ulat bulu.
"Ulat bulu mulai muncul tiga hari ini. Jumlahnya ribuan. Kalau pagi ulatnya nempel di dinding rumah. Saya tiga hari ini juga tidak bisa jualan jenang karena warungnya banyak ulat," kata Al Imroh.
Al Imroh mengatakan serang ulat bulu baru kali pertama terjadi di rumahnya. Menurutnya, ada lima rumah warga yang terdampak serangan ulat bulu.
Di depan sejumlah rumah warga itu memang terdapat pohon jati. Diduga, ribuan ulat bulu yang menyerang rumah warga berasal dari pohon jati.
"Kemungkinan ulatnya dari pohon jati. Hari ini tadi, warga lapor ke kelurahan kemudian dilanjutkan ke petugas Damkar Kota Blitar," ujarnya.
(samsul hadi.tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.