Pemillu 2024

Pendaftaran Pengawas TPS di Beberapa Daerah Sepi Peminat, Apa Sebabnya?

Pendaftaran Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk Pemilu 2024 di beberapa daerah di Jawa Timur sepi peminat. Apa sebabnya?

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: eben haezer
yusab alfa ziqin
Panwascam Temayang, Kabupaten Bojonegoro saat melayani pendaftaran Pengawas TPS beberapa hari lalu. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pendaftaran Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk Pemilu 2024 di beberapa daerah di Jawa Timur sepi peminat. 

Salah satunya di Kabupaten Bojonegoro.

Sejak rekrutmen dibuka Selasa (2/1/2024) dan ditutup Sabtu (6/1/2024) kemarin, jumlah pendaftar Pengawas TPS untuk Pemilu 2024 di Kabupaten Bojonegoro masih kurang.

"Ada 38 TPS yang kosong pendaftar Pengawas TPS," ujar Ketua Bawaslu Bojonegoro, Handoko Sosro Hadi Wijaya kepada, Senin (8/1/2024) siang.

Dia meneruskan, sebanyak 38 TPS kosong pendaftar Pengawas TPS itu tersebar di 20 desa di enam kecamatan. Meliputi Kecamatan Bojonegoro, Ngasem, Kedungadem, Kepohbaru, Kanor, dan Baureno.

"Untuk mengisi kekosongan pendaftar di 38 TPS itu, rekrutmen Pengawas TPS ini kami perpanjang," jelas pria akrab disapa Hans ini.

Perpanjangan rekrutmen Pengawas TPS ini dimulai Minggu (7/1/2024) hingga Senin (8/1/2024) hari ini.

"Semoga hasil perpanjangan rekrutmen Pengawas TPS ini dapat memenuhi 38 TPS yang kosong pendaftar tersebut," harap Ketua Bawaslu Bojonegoro periode 2023-2028 ini.

Untuk diketahui, pada rekrutmen Pengawas TPS di masa normal kemarin, Bawaslu Bojonegoro mencatat ada 5.008 pendaftar. Rinciannya 2.910 laki-laki dan 2.098 perempuan.

Sementara jumlah Pengawas TPS yang dibutuhkan Bawaslu Bojonegoro untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 jumlahnya 4.278 orang.

Nantinya Satu Pengawas TPS, akan bertugas di satu TPS.

Pendaftaran Pengawas TPS di Kabupaten Nganjuk

Selain di Bojonegoro, pendaftaran pengawas TPS yang sepi peminat juga terjadi di Nganjuk dan Kota Batu. 

Di Nganjuk, ada beberapa TPS yang tersebar di 13 Kecamatan se-Kabupaten Nganjuk belum ada pendaftarnya.

Ketua Bawaslu Kabupaten Nganjuk, Yudha Harnanto mengatakan, sebenarnya jumlah pendaftar pengawas TPS di Kabupaten Nganjuk secara total berlebih.

Yakni dari kebutuhan pengawas TPS sebanyak 3.266 orang dan pendaftar total mencapai 3.546 orang. Artinya memang ada kelebihan pendaftar pengawas TPS.

"Itu dikarenakan ada satu TPS yang mendaftar lebih dari satu orang, tetapi ada TPS yang tidak ada peminatnya atau pendaftarnya. Itulah mengapa masih ada kekurangan pendaftar pengawas di TPS," kata Yudha Harnanto, Minggu (7/1/2024).

Dijelaksan Yudha Harnanto, dari 20 Kecamatan di Kabupaten Nganjuk tersebut, kekurangan jumlah pendaftar dialami sejumlah kecamatan.

Salah satunya di Kecamatan Ngronggot. Dari kebutuhan pengawas TPS sebanyak 240 orang atau sesuai dengan jumlah TPS ternyata pendaftarnya hanya 217 orang, sehingga masih ada kekurangan jumlah pengawas TPS mencapai 23 orang.

Demikian halnya  di Kecamatan Jatikalen dengan kebutuhan pengawas TPS sebanyak 65 orang ternyata pendaftarnya hanya 64 orang, sehingga ada kekurangan satu orang pendaftar pengawas TPS.

"Kondisi seperti itu tersebar di 13 Kecamatan tersebut, jadi bukannya rekrutmen pengawas TPS sepi peminat," tandas Yudha Harnanto.

Memang, diakui Yudha Harnanto, ada sejumlah kendala dari belum terpenuhinya kebutuhan pengawas di TPS tersebut. Selain soal persyaratan administrasi, juga adanya kekhawatiran dari peminat pengawas TPS akan terbentur aturan, terutama dari kalangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

"Dalam aturan Pemerintah untuk P3K memang ada yang mengatur tentang keterlibatan dalam Pemilu. Tetapi hal itu sebenarnya tidak masalah karena aturan tersebut tidak mengikat dan P3K bisa menjadi petugas pengawas TPS," kata Yudha Harnanto.

Oleh karena itu, tambah Yudha Harnanto, apabila sampai batas waktu rekrutmen ternyata masih ada TPS yang belum ada pendaftar pengawasnya maka akan dilakukan langkah kerjasama dengan lembaga profesi untuk mengisi kekosongan tersebut.

"Dan kami optimis sebelum batas waktu tahapan rekrutmen pengawas TPS selesai maka seluruh kebutuhan tenaga pengawas di setiap TPS dalam Pemilu 2024 ini bisa tercukupi semua. Artinya tidak akan ada TPS yang tanpa petugas pengawas dari Bawaslu," tutur Yudha Harnanto.

Pendaftaran Pengawas TPS di Kota Batu

Sedangkan di Kota Batu, dari total kebutuhan pengawas TPS untuk 611 TPS, sampai dengan Kamis (4/1/2024, jumlah pendaftar baru sebanyak 163 pendaftar, sehingga belum ada separuhnya.

Ketua Bawaslu Kota Batu, Supriyanto, Jumat (5/1/2024) menilai,ada banyak penyebab sepinya pendaftar PTPS di Kota Batu, salah satu penyebabnya ialah stigma tugas yang berat saat menjadi PTPS mendatang.

“Macam-macam sebabnya, ada yang membayangkan tugas penyelenggara berat, ada juga yang masih mengambil berkas belum dikembalikan, dan kecukupan pendidikan yang harus SMA serta soal umur,” jelasnya.

(yusab alfa ziqin/ahmad amru muiz/dya ayu/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved