Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Sambut Musim Hujan, DLH Tulungagung Mulai Memotong Pepohonan Yang Rawan Ambruk

Sambut musim hujan, DLH Tulungagung merencanakan pemotongan pohon-pohon yang rawan tumbang

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Salah satu pohon yang ambruk karena angin kencang di Jalan Pahlawan Tulungagung, Rabu (3/1/2024). 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tulungagung telah mendata pohon-pohon rawan tumbang yang ada di tepi jalan.

Pohon yang dianggap membahayakan pengguna jalan akan dipotong dan diremajakan dengan pohon baru.

Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi datangnya musim hujan setelah kemarau panjang.

Baca juga: Dua Pohon Kecrutan di Jalan Pahlawan Tulungagung Ambruk Menimpa Rumah Warga

Kabid Tata Lingkungan DLH Tulungagung, Reni Fatmawati, mengatakan kebijakan ini sudah lebih dulu diterapkan di wilayah Kecamatan Tulungagung.

Ia mencontohkan, Jalan Teuku Umar yang sebelumnya rimbun dengan pohon sonokeling, kini pepohonan itu banyak yang ditebang.

Total ada sekitar 10 pohon yang dipotong dan digantikan dengan pohon baru.

“Pohonnya ternyata di dalamnya keropos dimakan hama, jadi bahaya kalau dipertahankan,” terang Reni, saat ditemui Rabu (3/1/2024).

Baca juga: Angin Kencang di Tulungagung Merusak Rumah-rumah Warga, Dua Pohon Turut Tumbang

Selain jenis sonokembang, pemotongan juga dilakukan pada pohon jenis palem.

Selain pohonnya sudah terlalu tinggi, pelepah pohon palem ini juga berbahaya jika jatuh.

Pelepah ini bisa mengenai pengguna jalan yang kebetulan melintas di bawahnya.

 “Kalau di wilayah cenderung aman karena sudah kami treatment. Pendataan lebih banyak di wilayah sekitar kota,” sambung Reni.

Salah satu wilayah yang didata adalah Pasar Ngemplak ke arah Kauman.

Di sepanjang Jalan KH Abdul Fattah ini banyak ditemukan pohon trembesi tua.

DLH masih akan mengagendakan pemotongan sejumlah pohon lagi.

“Masyarakat kadang protes, musim panas kok pohonnya malah dipotong. Padahal kalau tahu kondisinya, ini sudah tahap membahayakan,” tegas Reni.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved