Angin Kencang di Tulungagung
Dua Pohon Kecrutan di Jalan Pahlawan Tulungagung Ambruk Menimpa Rumah Warga
Dua pohon kecrutan yang ditanam di tepi Jalan Pahlawan Tulungagung ambruk karena dilanda angin kencang. Dua rumah warga rusak tertimpa
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Dua pohon kecrutan yang ditanam di tepi Jalan Pahlawan Tulungagung ambruk karena dilanda angin kencang, Rabu (3/1/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
Satu bengkel, satu warung dan satu rumah warga terdampak tumbangnya 2 pohon tersebut.
Pohon pertama yang tumbang ada di depan Samsat Tulungagung.
Baca juga: Angin Kencang di Tulungagung Merusak Rumah-rumah Warga, Dua Pohon Turut Tumbang
Sebuah pohon kecrutan dengan diameter sekitar 50 cm ambruk mengarah ke rumah nomor 440 Jalan Pahlawan Tulungagung.
Pagar rumah milik Anisa Atim ini pun ringsek tak kuat menahan pohon besar yang menimpanya.
Batang pohon sempat menimpa pohon mangga di dalam halaman sampai patah, sementara dahannya mengarah ke atap rumah.
Tidak ada bagian bangunan yang rusak, hanya sejumlah atap pecah dibuatnya.
Petugas juga butuh waktu untuk mengevakuasi pohon ini karena ukurannya yang besar.
“Prosesnya juga harus hati-hati karena ada kabel listrik PLN,” ujar Kasi Operasional Damkar Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Tulungagung, Bambang Pidekso.
Kondisi akar pohon ini kelihatan sudah rapuh dan membusuk.
Sementara batangnya berlubang dan di dalamnya tumbuh jalur.
Pohon kecrutan kedua yang roboh ada di sebelah selatan, berjarak sekitar 300 meter.
Pohon ini patah di batang bagian atas dan menimpa bengkel dan warung.
Menurut seorang warga bernama Kukuh, awalnya ada satu dahan ukuran besar yang patah dan jatuh saat angin kencang.
Saat kejadian itu lalu lintas jalan utama Tulungagung-Kediri ini sedang sepi, sehingga dahan yang jatuh ini tidak membahayakan pengguna jalan.
“Pohonnya memang kelihatan sudah rapuh, terus ada yang jatuh itu tadi. Angin masih bertiup kencang,” ucapnya.
Tak lama kemudian, batang bagian atas patah dan ambruk ke arah barat di atas genteng rumah warga.
Batang pohon beserta dahan dan rantingnya jatuh di atas bengkel radiator milik Abdul Gopur dan warung milik Marpiah, bibinya.
Atap bengkel dan warung serta dinding warung milik Marpiah ini mengalami kerusakan.
Masih menurut Kukuh, sebenarnya pohon ini sudah kelihatan tua tapi tidak pernah ada tindakan.
Apalagi tingginya juga kelihatan menjulang sehingga berbahaya jika ada angin kencang.
“Seandainya sejak dulu dipotong, dipangkas biar tidak terlalu tinggi mungkin tidak ambruk,” keluh Kukuh, saudara pemilik bengkel.
Seorang petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung, yang enggan disebut namanya, mengatakan pohon ini milik Pemprov Jatim.
DLH Tulungagung tidak boleh cawe-cawe mengurusi pepohonan ini, seperti melakukan pemangkasan apalagi pemotongan.
Sementara jika terjadi pohon ambruk, maka yang repot adalah petugas yang ada di Kabupaten Tulungagung.
“Kalau ambruk seperti ini, gak mungkin orang provinsi yang datang, orang Tulungagung yang susah. Sementara kita tidak boleh ikut menertibkan pohon-pohon yang sudah tua,” ucapnya.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.