Pembunuhan di Shelter Anjing

2 Perempuan Ditemukan Meninggal Tak Wajar Dalam Shelter Anjing di Jl Sulawesi Kota Blitar

Dua perempuan ditemukan tewas membusuk di dalam rumah shelter anjing di Jl Sulawesi, Kota Blitar. Polisi menduga kematian mereka tak wajar

|
Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/samsul hadi
Proses olah TKP penemuan jenazah 2 perempuan yang telah membusuk di dalam rumah di Jl Sulawesi, Kecamatan Sananwetan, kota Blitar, Senin (1/1/2024) petang 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Dua jenazah yang sudah membusuk ditemukan di dalam rumah di Jl Sulawesi, kelurahan Karangtengah, kecamatan Sananwetan, kota Blitar, Senin (1/1/2024). 

Ketua RW 7 Kelurahan Karangtengah, Siswanto mengatakan penemuan dua orang meninggal dunia di rumah diketahui sekitar pukul 16.45 WIB. 

Awalnya, warga curiga dengan bau tidak sedap mirip bangkai.

Bau tak sedap itu bersumber dari salah satu rumah di Jl Sulawesi.

Warga kemudian melaporkan hal itu kepada ketua RT setempat dan diteruskan kepada ketua RW. 

"Tadi sore, saya mendapat laporan dari ketua RT 3 soal bau bangkai di lokasi. Akhirnya, saya bersama ketua RT 3 mencoba mengecek ke lokasi," kata Siswanto, kemarin malam (1/1/2024).

Karena kondisi pagar rumah terkunci, Siswanto bersama ketua RT mengecek sumber bau bangkai dengan cara memanjat pagar dari samping rumah. 

Setelah dicek, Siswanto melihat ada satu mayat tergeletak di teras rumah. Kemudian warga mendobrak pintu pagar untuk masuk ke halaman rumah. 

Ternyata di ruang bekas toko yang berada di depan teras rumah juga ada satu mayat lagi dengan posisi tengkurap.

"Kedua korban perempuan, satu korban adalah pemilik rumah dan satu korban lagi pembantunya," ujarnya.

Siswanto mengatakan, informasi terakhir ada tiga penghuni di rumah itu. Semuanya perempuan.

Ketiga penghuni, yaitu satu pemilik rumah yang bernama Ragil alias Erlin (47) bersama dua orang lain yang belum diketahui identitasnya.

"Yang ditemukan meninggal dunia di rumah dua orang, pemilik rumah dan mungkin pembantunya. Sedang satu orang lagi belum tahu posisinya," katanya. 

Dua Hari

Aroma tak sedap yang tercium dari rumah tersebut sebenarnya sudah muncul sejak 3 hari lalu. 

"Dua hari lalu mulai mencium bau tak sedap, tapi baunya terasa paling parah hari ini," kata Jarno, salah satu warga Jl Sulawesi yang rumahnya berada di depan lokasi, Senin (1/1/2024).

Jarno mengatakan kondisi pagar rumah yang menjadi lokasi penemuan dua mayat mulai tertutup rapat sejak tiga hari lalu.

Sejak itu, lampu rumah tersebut juga tidak menyala.

Dua hari lalu, Jarno mulai mencium bau tak sedap dari rumah tersebut.

Kemarin, aromanya menjadi semakin kuat. 

"Warga kemudian melaporkan ke ketua RT dan ketua RW. Setelah dicek ternyata ada orang meninggal di rumah itu," ujarnya.

Menurut Jarno, penghuni rumah itu memang tertutup dengan lingkungan. Penghuni rumah jarang bersosialisasi dengan warga.

Kondisi pagar rumah juga selalu tertutup. Ketika ditinggal keluar, penghuni menggembok pintu pagar dari luar.

Pantauan di lokasi, kondisi tembok pagar rumah yang menjadi lokasi penemuan dua mayat cukup tinggi.

Pintu pagar juga tinggi dan kondisinya tidak bisa terlihat dari luar rumah.

Informasinya, rumah itu juga menjadi tempat penitipan anjing atau shelter anjing. Di rumah itu memang terdengar suara gonggongan anjing yang bersaut-sautan saat polisi melakukan olah TKP.

Meninggal Tak Wajar

Terpisah, Satreskrim Polres Blitar Kota masih mendalami identitas dua korban yang ditemukan tewas membusuk di rumah tersebut.

Polisi juga berkoordinasi dengan dokter forensik RS Bhayangkara Kediri untuk mengetahui penyebab kematian kedua korban.

"Untuk peristiwa penemuan mayat malam ini, ada dua orang korban. Identitas kedua korban masih kami dalami," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Hendro Utaryo di lokasi kejadian, Senin (1/1/2024).

"Kami juga akan datangkan dokter forensik RS Bhayangkara Kediri untuk mengetahui penyebab kematiannya, apakah ada dugaan kekerasan atau dugaan lainnya atau pembunuhan, akan kami dalami. Nanti perkembangannya kami update lebih lanjut," lanjutnya.

Hendro mengatakan, saat ditemukan, kondisi kedua jasad korban sudah membusuk. Ia memperkirakan kedua korban sudah meninggal dunia lebih dari tiga hari.

"Kalau sudah terjadi pembusukan kemungkinan (meninggalnya) sudah lebih tiga hari. Nanti kami dalami, karena kondisinya sudah busuk. Kedua jasad korban kami bawa ke makar jenazah RSUD Mardi Waluyo," ujarnya.

Dikatakannya, karena kondisinya membusuk, ditemukan sedikit bercak darah pada jasad korban.

Maka itu, Satreskrim Polres Blitar Kota berkordinasi dengan dokter forensik untuk memastikan penyebab kematian korban.

"Ada dugaan kematian kedua korban tidak wajar. Tapi, kami belum bisa memastikan, kami menunggu hasil pemeriksaan dokter forensik," katanya.

Dari hasil olah TKP, kata Hendro, polisi belum menemukan barang bukti HP maupun barang lain karena lokasi rumah bercampur dengan tempat penitipan anjing dan kucing.

"Besok (hari ini) rencananya kami akan ambil sidik jari di lokasi. Lokasi bercampur dengan tempat penitipan anjing dan kucing," ujarnya.

Satreskrim Polres Blitar Kota juga masih mencari decoder rekaman kamera CCTV di rumah tersebut.

Polisi melihat ada kamera CCTV di bagian depan dan belakang rumah. Namun, sampai sekarang polisi belum menemukan decoder-nya.

"Rekaman CCTV sementara belum bisa kami periksa, karena decoder-nya masih kami cari," katanya.

Soal status penitipan anjing dan kucing di rumah itu, kata Hendro tidak ada laporan kepada RT dan RW.

"Soal penitipan anjing dan kucing, sementara keterangan RT dan RW tidak lapor. Tetangga juga banyak yang komplain soal itu. Jumlah anjingnya banyak, puluhan, kami belum hitung. Rencananya besok kami carikan pawang anjing, lalu kami serahkan ke pemiliknya. Karena semua anjingnya titipan dari orang lain," ujarnya.

Hendro menambahkan, sesuai informasi terakhir, penghuni di rumah itu, yaitu dua korban bersama pembantu.

"Penghuninya dua korban bersama pembantu, tapi masih kami dalami. Kami cocokan identifikasi besok dengan hasil pemeriksaan dokter forensik," katanya.

 

 

(samsul hadi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved