Pemkab Nganjuk Berupaya Mewujudkan Pelaksanaan SPBE Dengan Target Skor Naik Pada 2024

TRIBUNMATARAMAN.COM, NGANJUK - Tahun 2024 Pemkab Nganjuk mentargetkan dan mewujudkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan Kampung Digital Anjuk Ladan dan Nganjuk Satu Jaringan.

Hal itu diketahui dalam pengarahan dari Ketua Tim Koordinasi SPBE Kabupaten Nganjuk.

Ketua Tim Koordinasi SPBE sekaligus Sekda Kabupaten Nganjuk, Nur Solekan mengatakan, mewujudkan Kabupaten Nganjuk menjadi kota cerdas memang menjadi mimpi besar pemerintah daerah serta seluruh masyarakat.

Hal tersebut juga merupakan tindak lanjut dari penyiapan birokrasi berkelas dunia di akhir tahun 2025.

"Ini memang mimpi besar sejak keluarnya Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang SPBE. Ini juga sebagai tindak lanjut dari penyiapan birokrasi berkelas dunia di akhir 2025 ketika RPJPN itu habis. Dan kita harus menyusun langkah menuju Indonesia emas 2045 yang saat ini sedang dilakukan ranwal RPJPD dan rankhir RPJPN," kata Nur Solekan, Kamis (28/12/2023)..

Tahun 2016, dikatakan Nur Solekan, Kabupaten Nganjuk sebenarnya telah selangkah lebih maju dari Kabupaten Banyuwangi yang saat itu pelayanan administrasi pemerintahan desa sudah on-line. 

Dinas Dukcapil yang bekerjasama dengan Dinas PMD untuk memberikan layanan server kepada pemerintah desa agar bisa mengakses layanan NIK yang masuk ke pemerintahan desa ketika layanan itu dibutuhkan.

Namun saat itu, ungkap Nur Solekan, Pemkab Nganjuk belum memiliki gambaran yang pasti tentang apa itu SPBE. Dan akhirnya baru saat ini Kabupaten Nganjuk memantapkan langkah untuk menyusul kabupaten/kota lain mewujudkan SPBE tersebut.

"Saat ini Nganjuk sudah berada di posisi yang sangat strategis, dimana kita merumuskan dan menjalankan prioritas pembangunan salah satunya di RPD yaitu percepatan transformasi digital," ujar Nur Solekan.

Tahun 2024, menurut Nur Solekan, harus dipastikan untuk desa sudah  terbranding  kampung digital yang didalamnya ada integrasi berbagai sistem dalam mempermudah pelayanan kepada masyarakat, baik itu dalam hal pembayaran pajak dan permintaan pelayanan yang lain.

"Digitalisasi ini menjadi sebuah kebutuhan masyarakat dan Pemda, oleh karena itu kami selalu berkoordinasi dengan tim IT Dinas Kominfo untuk merumuskan langkah kebijakan ke depan. Maka, segera mempersiapkan kegiatan di 2024 dalam rangka Nganjuk Smart City (NSC). Jika ada permasalahan di OPD/kecamatan terkait jaringan segera hubungi Dinas Kominfo supaya bisa segera teratasi," tandas Nur Solekan.

Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Slamet Basuki menambahkan, secara umum perkembangan tata kelola Indeks SPBE skornya rata-rata di 4,36 (Memuaskan). Ditargetkan pada tahun 2024 Kabupaten Nganjuk memiliki skor indeks SPBE mencapai 3,5 (sangat baik).

Untuk mewujudkan itu, menurut Slamet Basuki, ada beberapa langkah yang harus ditempuh, diantaranya dengan lebih mengaktifkan timkor (tim koordinator), melakukan audit eksternal, melakukan manajemen data/satu data, serta integrasi layanan publik.

Dikatakan Slamet Basuki, tahapan Kampung Digital Anjuk Ladang tidak sama dengan aplikasi, melainkan kegiatan bersama OPD dengan pemdes berupa layanan publik dan pemberdayaan masyarakat.

"Jadi itu substansinya. Kami telah sampaikan tahapannya, Januari 2024  sudah di kick off,  yang harus kami genjot yaitu merinci kegiatan-kegiatan di desa dan itu penting bagi rekan-rekan camat. Kedua, begitu action-nya sudah rinci, kemudian kami akan menyusun ukuran keberhasilannya. Ketiga, menentukan lokus desa percontohannya / role modele nya. Keempat, menyempurnakan aplikasi e-LPPDes, e-Suket, MERGAWE, SIDA BERKAT. Kelima, peluncuran dan sosialisasi Januari 2024," kata Slamet Basuki.