Berita Terbaru Kabupaten Blitar

Dinkes Kabupaten Blitar Klarifikasi Soal Orang Meninggal di Kamar Mandi Pondok Gus Samsudin

Kabupaten Blitar langsung terjun untuk mengklarifikasi peristiwa meninggalnya warga Surabaya di kamar mandi Pondok Pesantren Nuswantoro

|
Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/samsul hadi
pintu gerbang Ponpes Nuswantoro milik Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jumat (15/12/2023). 

Tanggapan Polisi Soal Kasus Itu

Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Febby Pahlevi Rizal mengatakan sampai sekarang polisi masih menyelidiki kasus orang ditemukan meninggal dunia di dalam kamar mandi Ponpes Nuswantoro di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, pada Senin (11/12/2023).

Namun, Febby belum mau menjelaskan secara detail proses penyelidikan yang dilakukan polisi terhadap kasus itu.

"Kami masih fokus (penyelidikan) terkait temuan orang meninggal dulu di lokasi," kata Febby dihubungi wartawan, Jumat (15/12/2023).

Terkait ada atau tidaknya perizinan pengobatan di Pondok, kata Febby, juga masih proses penyelidikan. Karena, soal perizinan yang menerbitkan pemerintah daerah.

"Terkait perizinan, bukan dari pihak kami yang menerbitkan, kami akan koordinasi dengan pihak terkait dulu," ujarnya.

Seperti diketahui, ditemukan orang meninggal dunia di kamar mandi Pondok Nuswantoro milik Samsudin alias Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, pada Senin (11/12/2023).

Korban, yaitu SWT, warga Kelurahan Morokrembang, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.

Perempuan berusia 59 tahun ini pamit ke keluarganya untuk berobat di pondok pengobatan alternatif milik Gus Samsudin, pada Sabtu (9/12/2023) pagi.

Namun, hingga Senin (11/12/2023), SWT tak kunjung pulang ke rumah.

Pihak keluarga lalu mendatangi tempat pengobatan alternatif milik Gus Samsudin yang dulunya bernama Padepokan Nur Dzat Sejati.

Kapolsek Lodaya Barat, Iptu Dwi Purwanto mengatakan, kematian SWT diketahui setelah keluarganya melapor ke Polsek Lodaya Barat bahwa SWT sudah tiga hari tidak pulang ke rumah.

"Awalnya keluarga datang ke pondok hari Senin mencari korban. Berdasarkan catatan pada buku tamu, korban benar datang ke pondok untuk berobat pada hari Sabtu (9/12/2023). Namun pihak pondok mengaku tidak mengetahui lagi keberadaan korban," ujar Dwi.

Karena pihak pondok tidak mengetahui keberadaan korban, lanjut Dwi, maka keluarga melapor ke Polsek Lodoyo Barat.

Mendapat laporan itu, ujarnya, polisi segera mendatangi pondok dan memeriksa rekaman kamera pengawas CCTV.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved