Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Salurkan Hibah Rp 1,6 Miliar, Pj Bupati Menilai Program YESS Bisa Munculkan Petani Muda Tulungagung

Salurkan Hibah Rp 1,6 Miliar, Pj Bupati Menilai Program YESS Bisa Munculkan Petani Muda Tulungagung

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno melihat produk pertanian dari peserta program YESS. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, menyerahkan dana hibah kompetitif Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS), Kementerian Pertanian, Senin (27/11/2023).

Hibah yang disalurkan sebesar Rp 1,6 miliar kepada 64 penerima, di Desa Tunggangri, Kecamatan Kalidawir.

Tulungagung menjadi salah satu kabupaten yang beruntung di Jawa Timur karena mendapat hibah ini, selain Kabupaten Malang, Pacitan, Pasuruan dan segera menyusul Banyuwangi.

Menurut Pj Bupati, program YESS sangat penting dalam proses regenerasi petani.

Sebab saat ini tantangan terbesar bidang pertanian adalah para petani saat ini adalah kelompok usia senior, dan regenerasinya tidak jalan.

“Program ini memberikan kepada petani muda ilmu gratis, sampai pada pembiayaannya. Bahkan penjualannya juga dilembagakan lewat koperasi,” ucap Heru.

Dana hibah yang diterimakan bervariasi tergantung klasternya, dari Rp 30 juta sampai Rp 150 juta.

Rinciannya, usaha komoditas pertanian hortikultura sebanyak 14 orang, usaha peternakan sebanyak 45 orang dan olahan hasil pertanian sebanyak 5 orang.

Sejak tahun 2019 dana yang sudah disalurkan mencapai Rp 5,4 miliar untuk 173 penerima.

Namun jika dilihat dari total peneriman manfaat telah mencapai 7.800 orang.

Secara khusus Heru memberi perhatian penerima program 2019-2020 saat pandemi Covid-19.

Pj Bupati Heru meminta Dinas Pertanian memantau perkembangan mereka yang masih bisa bertahan.

“Kalau mereka bisa bertahan (saat pandemi) perlu dicontoh, pasti sangat ulet. Cara bertahannya seperti apa, dan produknya pasti dimintai,” ujarnya.  

Lebih jauh, PJ Bupati juga meminta Dinas Pertanian mengadopsi program ini.

Setidaknya ketika tidak lagi dibiayai Kementerian Pertanian, program ini masih bisa berjalan di bawah Dinas Pertanian.

Meski diakui nantinya besar pembiayaan tidak sebesar Kementan, menyesuaikan kemampuan anggara Pemkab Tulungagung.

“Kadis Pertanian harus memikirkan, keberlangsungannya harus dijaga. Kita sudah fasilitator pemuda, itu harus dipertahankan,” tegas Heru.  

Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Malang, Setya Budhi Udrayana, mengatakan ada 15 kabupaten di seluruh Indonesia yang diikutkan program YESS.

Pemilihan daerah yang diikutkan program ini dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Pertanian RI.

Sebelumnya YESS memberikan pelatihan kepada peserta di bidang pertanian, usaha dan bisnis, serta dilatih susun proposal bisnis.

Proposal bisnis yang dinilai paling feasible yang akan dipilih sebagai pemenang.

“Tidak hanya proposal, penilaiannya sampai verifikasi ke lapangan. Jadi dicek, apakah proposalnya sesuai dengan usaha yang sedang dijalankan,” jelas Setya.

Poltekbang Pertanian Malang mengerahkan 52 dosen untuk melakukan verifikasi ke 4 kabupaten.

Proposal yang tidak sesuai fakta di lapangan akan langsung dicoret.

Para penerima program ini juga didorong untuk membentuk klaster usaha.

“Klaster-klaster ini menjadikan satu dalam usaha komoditi yang sama. Mereka akan berkembang bersama,” papar Setya.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved