Viral Beras Prabowo Gibran

Beredar Beras Dengan Kemasan Bergambar Prabowo-Gibran di Lamongan, Gerindra: Black Campaign

Pembagian beras bergambar Prabowo-Gibran di Lamongan, viral di media sosial. Gerindra membantah melakukannya dan menyebut strategi black campaign

Editor: eben haezer
ist
Karung beras bergambar Prabowo-Gibran yang beredar di Lamongan dan viral di Media sosial. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Beredarnya beras dengan kemasan bergambar pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi viral di dunia maya. 

Beras 5 kg dengan kemasan bergambar Prabowo-Gibran itu dibagi-bagikan di kabupaten Lamongan, Jatim. 

Selain foto Prabowo dan Gibran, di kemasan Beras itu juga tertulis: 'Lamongan Anane Mung  Prabowo Gibran'.

Ketua Bawaslu kabupaten Lamongan, Toni Wijaya, tak menampik adanya beras bergambar Prabow-Gibran tersebut. 

"Memang ada (beras dalam kemasan plastik bergambar Capres Prabowo- Cawapres Gibran)," kata Toni, kemarin (14/11/2023).

Menanggapi temuan itu, Bawaslu telah memerintahkan Panwascam dan Pengawas Kelurahan- Desa (PKD) untuk menyelidiki dan mengumpulkan data di lapangan.

Secara kelembagaan, Toni sudah memerintahkan Panwascam d PKD turun sejak Senin (13/11/2023).

Informasi yang didapatkan benar adanya. Artinya pembagian beras dalam kemasan plastik bergambar Capres dan Cawapres, Prabowo- Gibran itu ada di tangan warga.

Yang diketahui 'beras politik' itu beredar di wilayah Kecamatan Modo. Namun, pihaknya belum mendapatkan laporan tertulis dari Panwascam dan PKD.

Ia sudah  meminta agar dibuat form A sesuai hasil investigasi.

"Tapi form A itu sampai hari Selasa ini (14/11/2023) belum sampai di Bawaslu Kabupaten. Ia menunggu laporan forma A yang kemudian akan menjadi bahan kajian,  dan langkah Bawaslu selanjutnya.

Apa sudah termasuk pelanggaran ? Toni tegas mengaku belum bisa memastikan apakah itu pelanggaran atau tidak. Semua itu bisa disimpulkan, setelah ada laporan form A oleh Panwascam dan PKD.

"Melanggar atau tidak,  kita belum bisa katakan. Menunggu form A dan hasil kajian," kata Toni.

Diakui saat ini memang belum masuk masa kampanye. Meski begitu, beredarnya beras dalam kemasan bergambar pasangan capres - cawapres di tangan masyarakat  belum bisa disimpulkan, melanggar atau tidak melanggar.

"Ini saya menunggu laporan form A dari teman - teman Panwascam," kata Toni.

Toni tidak mau berandai-andai menanggapi bantuan beras politik di tengah-tengah masyarakat Modo tersebut. 

Selain itu, ia juga belum tahu pasti darimana beras kemasan 5 kilogram itu dikirim, termasuk  siap pembuatan sablon kantong plastiknya.

Sementara itu, Sekretaris DPC Gerindra kabupaten Lamongan, Gus Imam Fadli mengatakan beras bergambar Prabowo-Gibran itu adalah bahan black campaign atau kampanye hitam yang diduga diedarkan lawan politik untuk menjatuhkan Prabowo-Gibran. 

Imam mengatakan telah menerjunkan tim investigasi ke lokasi tempat beredarnya beras itu. 

"Peredaran beras berkantong plastik bergambar pak Prabowo dan calon wakilnya, mas Gibran tidak banyak seperti yang diasumsikan masyarakat setelah viral di dunia maya," ungkap Imam Fadli.

Dipastikan peredaran beras itu tidak banyak. Diperkirakan ada yang sengaja mengemas dalam beberapa kantong plastik, kemudian sengaja diviralkan.

Pihaknya memastikan, baik DPP, DPD maupun DCP Gerindra Lamongan tidak memiliki program pembagian beras seperti yang muncul di dunia maya saat ini.

Imam menduga ada lawan politik yang ingin menjatuhkan Capres - Cawapres, Prabowo-Gibran.

"Itu black campaign yang sengaja dihembuskan oleh lawan politik," ungkapnya.

Imam juga yakin, beras itu bukan dibagi-bagikan oleh relawan maupun simpatisan. 

"Tim investigasi Gerindra tidak menemukan adanya pembagian beras dalam partai besar. Ini cara-cara black campaign," tegasnya.

(hanif manshuri/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved