Tol di Jawa Timur

Warga Kelurahan Panggungrejo Protes Harga Ganti Untung Tol Kediri-Tulungagung Tak Sesuai Harapan

Warga Panggungrejo Tulungagung yang terdampak tol Kediri-Tulungagung protes karena harga ganti untung tak sesuai dengan harapan

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Warga Kelurahan Panggungrejo, kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, yang tanahnya terkena proyek Tol Kediri-Tulungagung mengajukan protes karena harga ganti untung pembebasan lahan tak sesuai harapan 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Warga Kelurahan Panggungrejo, kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, yang tanahnya terkena proyek Tol Kediri-Tulungagung mengajukan protes.

Mereka menilai harga tanah yang ditetapkan oleh tim appraisal terlalu rendah.  Tidak sesuai harapan. 

Ada 180 bidang tanah yang terdampak tol Kediri-Tulungagung di Kelurahan Panggungrejo.

Baca juga: Pemkab dan Pemkot Kediri Gandeng OJK Setiap Pencairan Ganti Rugi Jalan Tol Kediri-Tulungagung

Sejauh ini baru ada 16 warga yang tanda tangan, menyatakan setuju dengan harga yang ditetapkan appraisal.

Salah satu warga yang belum setuju dengan harga appraisal adalah Sutrimo, pengusaha SPBU dan kacang shanghai asal Kecamatan Ngunut.

“Keberatannya itu mungkin karena dulu harapan masyarakat terlalu tinggi, bisa tiga kali lipat dari harga pasar. Tapi kenyataannya beda,” ujar Sutrimo.

Menurut Sutrimo, harga yang ditetapkan appraisal sedikit lebih tinggi dari pasaran, namun belum sesuai ekspektasi warga.

Ia menggambarkan, tanahnya yang kena proyek tol ini seluas 5 hektar dan menghadap jalan Soekarno-Hatta Tulungagung.

Harga tanah yang di tepi jalan dihargai Rp 1.200.000 per meter persegi, sedangkan yang paling belakang dihargai Rp 420.000 per meter persegi.

“Kenapa dalam satu bidang, harganya sangat beda jauh? Saya juga berpikir, apakah ganti ruginya bisa dibelikan tanah yang sama strategisnya?” ucap Sutrimo.

Menurut Sutrimo, tanah yang terdampak bernilai ekonomis tinggi karena sangat subur, bisa 3 kali panen dalam satu tahun.

Selain itu lokasinya langsung berada di tepi jalan nasional sehingga aksesnya sangat mudah.

Mencari tanah pengganti dengan luas dan lokasi strategis yang sama, sulit didapat di Tulungagung.

“Tanah yang lebar jadi satu seperti tanah saya itu sulit didapat sekarang. Langsung menghadap jalan lagi,” katanya.

Protes warga juga dipicu karena mereka tidak dilibatkan dalam penentuan harga.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved