Berita Terbaru Kabupaten Bangkalan

Terlibat Kecelakaan Beruntun, Pengasuh Yayasan Pendidikan Islam Nurul Jannah Bangkalan Meninggal

Hadori, pengasuh yayasan pendidikan islam Nurul Jannah Bangkalan meninggal dunia akibat kecelakaan beruntun 3 kendaraan di Kecamatan Blega.

|
Editor: eben haezer
ist
Pahlawan pendidikan anak-anak Desa Daleman, Kecamatan Galis, Hadori (60), Pengasuh Yayasan Pendidikan Islam Nurul Jannah menghembuskan nafas terakhir usai terlibat kecelakaan lalu lintas, tiga kendaraan bertabrakan di Jalan Raya Lombang Dajah, Kecamatan Blega, Sabtu (7/10/2023). 

TRIBUNMATARAMAN.COM – Dunia pendidikan Kabupaten Bangkalan, khususnya masyarakat Desa Daleman, Kecamatan Galis kehilangan sosok Hadori (60), Pengasuh Yayasan Pendidikan Islam Nurul Jannah.

Ia menghembuskan nafas terakhir usai terlibat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan tiga kendaraan di Jalan Raya Lombang Dajah, Kecamatan Blega, kabupaten Bangkalan, Sabtu (7/10/2023).

Berdirinya pendidikan formal pertama di Desa Daleman, MTs dan SMK Nurul Jannah menjadi saksi bisu betapa pentingnya peran Hadori dalam upaya meningkatkan derajat pendidikan masyarakat di pedesaan. Hingga saat ini, tidak terhitung sudah jumlah anak-anak Desa Daleman yang tengah menempuh jenjang pendidikan sarjana.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan 3 Kendaraan yang Menewaskan Tokoh Pendidikan Kabupaten Bangkalan

“Kami kehilangan sosok pemikir, berkarakter visioner. Mayoritas anak-anak Desa Daleman yang mayoritas saat ini menempuh pendidikan sarjana tidak lepas dari dorongan beliau,” ungkap Syahril Abdillah (30), warga Desa Daleman, Minggu (8/10/2023).

Tidak hanya pahlawan bagi pendidikan anak-anak desa, almarhum Hadori bagi Syahril juga dianggap sosok seorang bapak yang ringan tangan, suka membantu tanpa memandang status sosial. Almarhum ibarat bahu tempat bersandar masyarakat Desa Daleman setiap ada permasalahan.

“Pernah menjadi Pj Kades Daleman selama 25 tahun, beliau adalah tempat berkeluh kesah, berani di depan untuk persoalan masyarakat tidak mampu. Adanya pelayanan kesehatan di Desa Daleman hingga saat ini menjadi rujukan dari beberapa desa hasil adalah upaya dari Pak Hadori,” pungkas Syahril.

Kelanjutan dunia pendidikan anak-anak Desa Daleman dan sekitarnya kini berada di pundak Musdalifah, putri dari mendiang Hadori. Selama ini, Musdalifah mengajar siswa kelas II SMK Nurul Jannah, termasuk Moh Syarifin atau yang dikenal dengan Ipin (16), warga Desa Longkek, Kecamatan Galis.

Seperti diketahui, Ipin terpaksa putus sekolah karena merawat dua adik termasuk ibunya yang sedang sakit. Keputusan Ipin putus sekolah  tidak hanya menggemparkan dunia pendidikan, namun juga menuntun langkah Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini untuk mendatangi rumahnya pada 5 Maret 2023 silam.

Ipin kini kembali bersekolah, siswa Kelas II SMK Nurul Jannah. Semua kebutuhan sekolah Ipin ditanggung almarhum Hadori. Bahkan almarhum berpesan akan melanjutkan sekolah Ipin hingga ke jenjang sarjana. Seperti yang disampaikan  Kulsum, guru Ipin semasa bersekolah di SD Negeri 1 Desa Longkek, Kecamatan Galis.  

“Saya seolah tidak percaya usai mendengar kabar Pak Hadori meninggal dunia karena kecelakaan. Beliau orang paling baik, beliau yang menjamin sekolah Ipin gratis, bahkan pernah berpesan agar Ipin bisa lulus dan diusahakan kuliahnya, ngomong seperti almarhum,” ungkap Kulsum ketika dihubungi Tribun Madura.

Kabar meninggalnya Hadori sempat dikonfirmasi Kulsum ke Musdalifah. Pasalnya, Kulsum dan putri mendiang Hadori itu kerap menjalin komunikasi untuk mengetahui perkembangan pendidikan Ipin.

“Pak Hadori dikatakan putrinya dalam perjalanan dari Kecamatan Konang. Biasanya, tidak mau naik sepeda motor karena kekhawatirannya sering terjadi kecelakaan akibat tetesan air garam. Tetapi entah kenapa kemarin beliau memilin naik motor,” pungkas Kulsum.

Sebagaimana disampaikan Kanit Laka Lantas Polres Bangkalan, Iptu Wiwit Heru S, Hadori mengendarai Yamaha NMax nopol G 6307 CDG melaju dari arah timur, Sabtu (7/10/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.  

Setiba di lokasi kejadian, Jalan Raya Lombang Dajah, Kecamatan Blega, Daihatsu Gran Max nopol L9618 AM yang dikemudikan SY (36), Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya melaju dari berlawan dan oleng hingga menabrak Yamaha N Max  serta dump truk yang melaju di belakang Hadori.

Korban meninggal dunia di lokasi kejadian, sopir dump truk berinisial LK (55), warga Desa Paterongan, Kecamatan Galis sempat tidak sadarkan diri, ia menderita patah tulang pada kaki kanan dan kiri, luka robek tangan sebelah kanan. Sementara pengemudi Gran Max, SY menderita luka lecet pada bagian hidung.

“Pengemudi mobil Granmax diduga mengantuk sehingga menyebabkan laju kendaraan oleng ke kanan hingga menabrak pemotor NMax,” ungkap Wiwit.

(ahmad faisol/tribunmataraman.com)

editor: eben haezeR

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved