Kekeringan di Mataraman
Di Tengah Kekeringan, Panen Padi di Trenggalek Malah Melimpah
Di tengah kekeringan yang melanda, para petani di Kelutan, kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, malah dapat panen padi melimpah.
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Sejumlah petani di Kelurahan Kelutan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek mulai memasuki masa panen padi, Kamis (5/10/2023).
Dari puluhan hektar sawah padi yang telah menguning, Wigiono menjadi salah satu petani yang paling awal memanen padinya.
"Ini masa panen kedua, Alhamdulillah hasilnya lebih bagus dibandingkan masa panen pertama," kata Wigiono, Kamis (5/10/2023).
Menurut Wigiono, salah satu faktor meningkatnya hasil panen padinya karena peralihan cuaca dari musim hujan ke musim kering yang menyebabkan pertumbuhan padi optimal karena matahari yang bersinar sepanjang hari.
"Kalau musim keringnya terjadi menjelang panen malah bagus," lanjutnya.
Dari petak sawahnya seluas 125 meter persegi, Wigiono mampu menghasilkan gabah seberat 7 kuintal, sedangkan pada masa panen pertama ia hanya mendapatkan 5-6 kuintal.
Rencananya, ia akan menjual sebagian hasil panennya tersebut karena harga gabah kering giling sedang bagus.
"Sekarang harganya Rp 770 ribu per kuintal, kalau harga-harga sebelum Rp 550 ribu per kuintal," tambahnya.
Lebih lanjut, Wigiono belum memutuskan apakah akan menanam padi lagi pada musim tanam ketiga atau mengosongkan lahannya.
"Kalau ada air saya tanam lagi, tapi kalau masih kering seperti sekarang ya tidak ditanami," ucap Wigiono.
"Soalnya kalau saya tanami kedelai, baru berumur dua bulan masuk musim hujan bisa kebanjiran malah gagal panen, di sini rawan kebanjiran luapan air Sungai Ngasinan," pungkasnya.
(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.