Kekeringan di Tulungagung

HUT ke-72 Humas Polri, Polres Tulungagung Kirim Bantuan Air Bersih  Daerah Terdampak Kekeringan

Dalam rangka HUT ke-72 Humas Polri, Polres Tulungagung menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan di Tulungagung

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Pengiriman air bersih dari Polres Tulungagung ke Kecamatan Tanggunggunung. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Polres Tulungagung mengirimkan 6 tangki air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan, Rabu (4/10/2023).

Setidak ada 3 desa di Kecamatan Tanggunggunung yang mendapat bantuan. Yaitu Pakisrejo, Tenggarejo dan Desa Tanggunggunung.

Pengiriman bantuan air bersih ini bagian dari kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Humas Polri.

"Bantuan ini disalurkan karena ternyata masih ada saudara kita yang kesulitan air bersih karena musim kemarau ini," terang Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mujiatno.

Sebelumnya dilakukan survei di wilayah selatan Tulungagung, desa mana yang paling membutuhkan air bersih.

Ketiga desa ini dianggap kondisinya paling parah dibanding desa-desa lain di selatan yang juga terdampak kekeringan.

Ada 6 truk tangki air yang dikirim, masing-masing dengan volume 5.000 liter.

"Jadi total hari ini yang kami kirim 30.000 liter air bersih. Kami salurkan sampai habis," sambung Mujiatno.

Polres Tulungagung menggandeng PDAM, Pemadam Kebakaran dan BPBD untuk penyaluran ini.

Sebelumnya warga sudah dikondisikan untuk menyiapkan penampungan air di tepi jalur yang dilewati truk tangki.

Petugas akan menuangkan air bersih ke setiap penampungan sampai seluruh pasokan habis.

"Tidak ada batasan air untuk setiap orang. Seberapa penampungan yang disiapkan akan kami isi," tegas Mujiatno.

Bantuan ini diharapkan bisa membantu meringankan beban warga yang terdampak kekeringan.

Desa Pakisrejo menjadi desa terparah yang terdampak kekeringan.

Desa ini ada di ujung jaringan pipa Himpunan Penduduk Pengguna Air Minum (HIPPAM).

Saat musim kemarau, debit air HIPPAM juga berkurang sehingga aliran air bersih tidak sampai ke desa ini, apalagi ada gangguan di sistem distribusi HIPPAM.

Dampaknya masyarakat harus patungan untuk pengadaan air bersih.

Mereka juga harus menghemat penggunaan air bersih, seperti hanya mandi saat sore hari saja.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved