Ngaji Sareng Gus Iqdam Dekengan Pusat: Bujangan Sidoarjo Memutuskan Menjadi Mualaf, Ini Ceritanya

TRIBUNMATARAMAN.COM - Suasana pengajian dan sholawatan Bareng Gus Iqdam di Perumahan Graha Tirta, Waru, Sidoarjo, menjadi saksi dari kejadian menarik ketika seorang bujangan bernama Petrus, asal Tambakrejo, Sidoarjo.

Ya Petrus memutuskan untuk menjadi mualaf di hadapan penceramah yang akrab disapa 'dekengan pusat', Gus Iqdam.

Gus Iqdam memulai dengan bertanya tentang agama sebelumnya kepada Petrus, yang menjawab bahwa dia adalah seorang Katolik.

Gus Iqdam melanjutkan dengan bertanya apakah keinginan untuk masuk Islam sudah lama ada, dan Petrus menjawab bahwa keinginan tersebut sudah lama muncul.

"Sudah lama Gus," ungkap Petrus dengan yakin. "Dan ini dari hati, tidak ada paksaan," tambahnya.

Baca juga: Ngaji Bareng, Gus Iqdam Ingatkan Polisi di Gresik Agar Tak Mempersulit Masyarakat

Gus Iqdam, yang semula duduk menghadap jemaah pengajian, secara khusus bergeser ke arah Petrus. Setelah mengajaknya berjabat tangan, Gus Iqdam meminta Petrus untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.

Petrus, dengan beberapa hambatan dan terbatah-batah, membaca kalimat pertama syahadat. Gus Iqdam memberinya kesempatan untuk mengulanginya, dan akhirnya, Petrus berhasil membaca kedua kalimat syahadat dengan lancar.

Usai membaca syahadat, Petrus diberi mandat oleh Gus Iqdam untuk menjadi umat Muslim yang taat. Gus Iqdam memberikan saran kepada Petrus untuk mencari teman-teman Anshor atau kantor Anshor di sekitar rumahnya agar bisa dibimbing mengenai cara wudhu dan salat.

Petrus mengangguk sebagai tanda kesepakatan, dan Gus Iqdam mendoakan agar Petrus menjadi umat Muslim yang taat. Doa ini disambut dengan ribuan jemaah yang mengucapkan 'Amin' dengan khidmat. Sebuah momen yang memperlihatkan kehangatan dan kebersamaan dalam pengembangan spiritualitas.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(TribunMataraman.com/ Tony Hermawan)