Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Wanita Tulungagung 8 Tahun Kembangkan Zendo, Ojol Asli Tulungagung di Tengah Gempuran Raksasa Ojol

Zendo, ojol asli Tulungagung sudah delapan tahun beroperasi. Inilah sosok perempuan di baliknya.

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Lutfy Azizah (kiri), pendiri Zendo, ojol asli Tulungagung 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Sudah 8 tahun Lutfy Azizah (35) sukses menjalankan Zendo, ojek online (Ojol) asli Tulungagung.

Zendo dirintis sebelum para raksasa seperti Grab, Maxim dan Gojek masuk ke Tulungagung. Selama itu pula Lutfy berhasil eksis membesarkan Zendo tanpa tergerus para raksasa.

Single parent satu anak ini berkisah, dirinya pernah merintis usaha makanan dan minuman namun kurang sukses.

Lutfy juga pernah bekerja sebagai tenaga sukarelawan (Sukwan) di SD Negeri dan bekerja di kampus swasta selama 10 tahun.

Dengan semua kondisi itu Lutfi berpikir untuk membuat usaha yang berkelanjutan dan bisa mempekerjakan orang lain.

“Waktu itu saya menggunakan jasa Gojek saat di Surabaya. Dari situ muncul ide, karena Ojol belum ada di Tulungagung,” kenangnya.

Warga Kelurahan Bago, Kecamatan Tulungagung merintis usaha ini di tahun 2015 seorang diri.

Ia mulai melakukan promosi lewat media sosial, menyebarkan nomornya untuk kontak oder Zendo.

Saat itu masalah terbesarnya adalah memperkenalkan layanan jasa antar ke masyarakat.

Budaya layanan pengantaran belum dikenal warga Tulungagung. Jika pun ada layanan antar, biasanya dimiliki penjual makanan sebagai layanan tambahan. Mereka memasak makanan dan mengantarkan sendiri ke tempat konsumen.

“Saat itu baru di hari ke-6 ada satu order. Dua bulan berjalan ada satu teman yang mau bergabung dengan saya,” tutur Lutfy.

Namun tak lama temannya ini keluar untuk merintis usaha sendiri. Lutfy fokus pada proses edukasi masyarakat yang masih asing dengan jasa delivery (pengantaran).

Ia menghadapi kendala keterbatasan kenalan, hanya mengandalkan status Blackberry Messenger (BBM) yang booming kala itu, Facebook dan Instagram.

Lutfy masih membagi waktu, pagi sampai siang menjalankan Zendo, sore hari masih di kampus.

Sampai satu tahun pertama sudah ada 5-10 driver yang bergabung. Orderan yang masuk pun mulai meningkat.

Dua tahun berjalan jumlah driver meningkat menjadi sekitar 30 orang. Namun di tahun kedua ini masuklah raksasa Ojol bernama Grab. Lutfy awalnya ketar-ketir karena harus berhadapan langsung dengan perusahaan besar.

“Kondisinya sangat menantang buat kami. Omset sempat menurun karena masyarakat sedang euforia Grab. Dari Grab Bike dan Grab Car, akhirnya merambah Grab Food,” ujarnya.

Namun seiring berjalannya waktu Zendo mempunyai pasar sendiri. Zendo tidak menggunakan aplikasi, melainkan kontak langsung lewat Whatsapp di nomor 0821 3105 7655 dan 0822 2813 7311. Cara ini ternyata memudahkan masyarakat yang kurang bisa mengoperasikan aplikasi.

Selain itu Zendo bisa diorder untuk beli makanan apa saja, tanpa terbatas pada daftar dalam aplikasi.

Namun yang paling menjadi pembeda, Zendo menawarkan layanan apa saja yang tidak ada pada perusahaan besar. Mengusung tagline “Apa Aja di Mana Aja”, Zendo merambah layanan yang tidak lazim.

Lutfi mencontohkan, ada konsumen yang meminta menangkap tikus atau mengambil bangkai tikus di rumahnya.

Atau konsumen yang meminta menangkap ular, servis elektronik, masang kabel, atau beli kado sekaligus membungkuskan. Ada pula konsumen yang meminta motornya dibawa ke bengkel lalu sekalian dicucikan.

“Waktu Agustusan kemarin, ada uang order umbul-umbul sekaligus meminta kami memasangkannya. Jadi layanan kami satu paket lengkap, konsumen tinggal terima beres,” tegasnya.

Lutfy juga pernah diminta memata-matai orang yang dicurigai selingkuh. Dengan menawarkan layanan yang tak mungkin ditawarkan perusahaan raksasa, Zendo berhasil membentuk pasar sendiri. Saat ini dari database Zendo, warga Kabupaten Tulungagung yang menjadi pelanggan telah mencapai 12.000 orang.

Zendo telah menerima order 300-400 order per hari. Lutfy pun menekankan pendekatan emosional kepada para pelanggan, untuk menciptakan ikatan batin. Para pelanggan pun menaruh kepercayaan penuh kepada para driver Zendo.

Ia mencotohkan, pihaknya sering mendapat order untuk setor uang tunai puluhan juta rupiah ke bank.  Atau ada pelanggan yang minta driver Zendo mengambil kunci rumah yang disembunyikan, dan masuk rumahnya untuk mengambil barang. Semua bisa terjadi karena pelanggan begitu percaya pada Zendo.

“Sampai sebegitu percayanya pelanggan kepada kami. Karena sudah ada ikatan emosional, kami memberikan pelayanan dengan jujur dan amanah,” paparnya .

Proses order Zendo pun mudah, pelanggan cukup kirim pesan lewat nomor WA dan menyampaikan ordernya. Nantinya admin Zendo yang akan menghitung ongkos kirim, atau biaya tambahan jika ada faktor penyulit. Jika sudah deal, maka order akan langsung dikerjakan.

Zendo pun berkembang menjadi brand Ojol lokal yang mampu bertahan di tengah persaingan para raksasa. Apalagi setelah Maxim masuk Tulungagung di awal 2023, disusul Gojek pada Maret 2023. Sampai saat ini Lutfy masih sesekali menerima order sendiri.

Selain Lutfy, Zendo juga mempunyai 6 driver cewek lainnya. Lutfy mengaku ingin memberi semangat kaum perempuan, bahwa bisa berdaya menghadapi kesulitan.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved