Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Basis Pekerja Migran, Kabupaten Tulungagung Jadi Pilot Project Desa Desmigratif

Sebagai daerah basis pekerja migran, kabupaten Tulungagung dipercaya menjadi pilot project program desa Migran Produktif atau Desmigratif.

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Ilustrasi para pekerja migran 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) memulai pelatihan laundry bagi para mantan pekerja migran.

Pelatihan ini bagian dari program Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang dicanangkan Kementerian Tenaga Kerja.

Menurut Kepala Disnakertrans Tulungagung, Agus Santoso,  Tulungagung ditunjuk menjadi pilot project program ini.

Ada tiga desa yang menjadi sasaran pelatihan, yaitu Desa Betak, Tunggangri dan Pagersari, semuanya di Kecamatan Kalidawir.

“Sasaran program ini memang desa-desa yang menjadi basis TKI. Tiga desa itu termasuk di antaranya,” terang Agus.

Lanjut Agus, banyak pekerja migran yang tidak lagi bisa kembali bekerja ke luar negeri.

Biasanya faktor pemicunya karena usia tua atau karena masalah penyakit.

Lewat pelatihan ini diharapkan para pekerja migran bisa membuka usaha sendiri di kampung halamannya.

“Jadi nantinya mereka tidak kembali ke luar negeri bukan karena sakit atau sudah tua. Tapi karena mereka punya usaha sendiri di Tulungagung,” ucap Agus.

Untuk tahap awal, ada 5 mantan pekerja migran di setiap desa yang mendapatkan pelatihan.

Mereka menerima pelatihan usaha laundry di Disnakertrans selama 12 hari ke depan.

Diharapkan selain mandiri dengan usahanya, mereka bisa menyerap tenaga kerja di Tulungagung.

“Kita bina supaya mereka tidak terus balik ke luar negeri. Ke depan bisa bermacam pelatihan, tidak hanya laundry,” ungkap Agus.

Pelatihan ini juga melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain, seperti Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan, Dinas Koperasi, serta  Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Sementara Disperindag ditunjuk sebagai leading sector program Desa Dismigrasi ini.

Karena melibatkan beragam Dinas, pelatihannya pun beragam, mulai dari bidang pertanian, perikanan, peternakan, handicraft, kuliner dan lain sebagainya.

“Kami berupaya para purna PMI ini bisa mandiri dengan pekerjaannya di Indonesia,” pungkas Agus.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved