Berita Viral

Viral Jembatan di Ponorogo Roboh Saat Dilewati Anak-anak Sekolah Hingga Berjatuhan ke Sungai

Jembatan bambu roboh saat dilewati oleh anak-anak sekolah di kabupaten Ponorogo, Jatim, hingga membuat anak-anak SMP yang melewatinya, jatuh ke sungai

|
Editor: eben haezer
pramita kusumaningrum
Jembatan bambu di Ponorogo yang patah dan ambruk sehingga menyebabkan anak-anak sekolah berjatuhan ke sungai. 

TRIBUNMATARAMAN.COM -  Jembatan bambu roboh saat dilewati oleh anak-anak sekolah di kabupaten Ponorogo, Jatim, hingga membuat anak-anak SMP yang melewatinya, jatuh ke sungai. 

Kejadian ini terekam warga lalu videonya viral di berbagai media sosial seperti TikTok, instagram dan WhatsApp warga Ponorogo.

Jembatan tersebut adalah jembatan darurat yang menghubungkan Desa Ketonggo, Kecamatan Bungkal dengan Desa Kunti, Kecamatan Bungkal.

Saat di lokasi, betul jembatan darurat tersebut roboh. Kejadian robohnya pada Sabtu (22/7/2024) pagi. Beruntung, tidak ada korban jiwa walaupun puluhan siswa terjatuh ke dasar sungai.

“Kemarin pagi, tetapi tidak ada korban jiwa. Memang siswa SMPN 1 Bungkal sedang melintas,” ujar Kepala Desa Kunti, Kartono, Minggu (23/7/2023) pagi.

Dia menjelaskan berawal dari guru SMPN 1 Bungkal mengajak sejumlah siswanya untuk melakukan kegiatan di luar sekolah pada Sabtu (22/07/2023) pagi ke Desa Ketonggo. Saat itu, dirasa lebih dekat, mereka melewati jembatan darurat.

“Anak-anak tidak sekedar lewat. Tetapi dibikin mainan. Seperti njot-njotan (lompat-lompat.M). Banyak orangnya puluhan,” kata Kartono.

Karena dibuat lompat-lompat, kata dia, jembatan yang baru dibuat pada awal Januari itu tidak kuat menahan beban sejumlah anak diatasnya. 

Setelah dibuat lompat-lompat, jembatan bambu dengan panjang 20 meter dan lebar 1,25 meter ini pun patah pada bagian tengah jembatan.

Hal itu menyebabkan anak-anak jatuh ke sungai di bawah jembatan. Saat itu kondisi sungai sedang kering. 

“Warga dan guru yang ikut mendampingi siswa juga langsung memberikan pertolongan kepada siswa yang terjatuh ke bawah,” bebernya.

Akibat insiden ini,  warga dari Desa Kunti maupun Desa Ketonggo harus berputar. Jembatan dengan bambu ini sudah dua kali diperbaiki.

“Ganti dua kali, ini tadi malah dibuat mainan ya akhirnya rusak roboh. Kalau jalan alternatif ada. Cuma ya putar gitu aja,” pungkasnya.


(pramita kusumaningrum/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved