Idul Adha 2023
Tingkat Kematian 80 Persen, Disnak Trenggalek Waspadai PPR pada Kambing Jelang Idul Adha 2023
Jelang Idul Adha, Pemerintah Kabupaten Trenggalek mewaspadai potensi penularan penyakit hewan Peste des petits ruminants atau PPR pada ternak
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Jelang Hari Raya Idul Adha, Pemerintah Kabupaten Trenggalek mewaspadai potensi penularan penyakit hewan Peste des petits ruminants atau PPR yang menyerang kambing atau domba.
Kewaspadaan tersebut mengacu pada Surat Edaran (SE) Kementerian Pertanian perihal Kewaspadaan Penyakit Hewan Menular pada ternak domba dan kambing yaitu PPR.
Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek sendiri secara masif sudah melakukan sosialisasi kepada para peternak kambing dan kepada para pedagang di pasar hewan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Ririn Hari Setiani mengatakan penyakit ini bukan zoonosis atau tidak bisa menular ke manusia.
"Namun jika dalam satu kandang ada kambing yang terinfeksi maka hampir 100 persen kambing lainnya akan tertular, sedangkan tingkat kematiannya mencapai 80 persen," kata Ririn, Kamis (15/6/2023).
Sedangkan gejala yang terjadi adalah adanya sariawan di sekitar mulut, belekan pada mata, dan jika sudah parah akan ditandai dengan diare.
Adanya sariawan tersebut membuat hewan ternak tidak mau makan sehingga berat badan akan turun yang akan berujung pada imunitas yang menurun hingga akhirnya mati.
Besarnya dampak ekonomi tersebut lah, yang menurut Ririn harus diwaspadai walaupun sampai sekarang belum ditemukan adanya kambing atau domba di Indonesia yang terinfeksi PPR.
Apalagi jumlah populasi kambing di Trenggalek mencapai 400 ribu ekor yang sebagian besar adalah kambing milik petani dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.
"Asal penyakit ini dari Afrika dan belum ada konfirmasi kasus di Indonesia ataupun Jatim, namun kami imbau kepada peternak agar menjaga kebersihan kandang karena semua sumber penularan terjadi kalau kandang kotor," lanjutnya.
Ririn juga meminta para pedagang untuk berhati - hati dalam melakukan jual beli hewan ternak jika terdapat gejala-gejala PPR seperti yang ia sebutkan.
"Ada baiknya hewan ternak yang baru beli diisolasi terlebih dahulu satu sampai dua pekan sebelum dicampur ternak lainnya," pungkasnya.
(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
DKPP Tak Temukan Ternak Dengan LSD dan PMK yang Disembelih Untuk Hewan Kurban |
![]() |
---|
Bupati Kediri Terjunkan Petugas Untuk Memeriksa Kesehatan Daging Hewan Kurban |
![]() |
---|
Bupati Kediri Terjunkan Petugas Untuk Memeriksa Kesehatan Daging Kurban |
![]() |
---|
Libur Panjang Idul Adha 2023, Penumpang Bus di Terminal Patria Blitar Meningkat 30 Persen |
![]() |
---|
Petugas Pemantauan Temukan Penyakit Cacing Hati pada Sapi dan Kambing di Kota Blitar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.