Kisah Inspiratif

Sosok Ipda Tri Wulandari: Perjalanan Inspiratif Sebagai Polwan dan Upaya Mencegah Kejahatan Seksual

Sosok Ipda Tri Wulandari Kasubnit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya berhadapan dengan kasus kejahatan yang melibatkan korban perempuan dan anak-anak

Editor: faridmukarrom
Tony Hermawan
Sosok Ipda Tri Wulandari Kasubnit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya berhadapan dengan kasus kejahatan yang melibatkan korban perempuan dan anak-anak 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Perjalanan kisah inspiratif sosok Ipda Tri Wulandari selama 27 tahun sebagai seorang Polwan.

Meskipun penampilannya sehari-hari berbeda dengan seragam coklat, tanggung jawab yang diemban oleh Wulan dalam menjalankan tugasnya tidak kalah dengan polisi pria.

Jabatannya sebagai Kasubnit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya seringkali membawanya berhadapan dengan kasus kejahatan yang melibatkan korban perempuan dan anak-anak.

"Kadang-kadang mengungkap kejahatan itu tidak perlu bersikap keras. Dengan penampilan biasa korban jadi lebih berani cerita. Nah, setelah mengantongi cukup bukti, maka pelaku bisa mudah tertangkap," kata Wulan.

Insting dan kecermatannya dalam menyelidiki kasus-kasus seperti kekerasan seksual dan prostitusi telah membantu dalam mengungkap teka-teki di balik kejahatan tersebut.

Walaupun memiliki penampilan biasa, Wulan menyadari bahwa mengungkap kejahatan tidak selalu membutuhkan sikap keras.

Dengan mendekati korban dengan penampilan yang tidak menakutkan, korban lebih berani untuk bercerita.

Setelah mengumpulkan bukti yang cukup, pelaku dapat dengan mudah tertangkap.

Selain tugas penyelidikan yang mengharuskannya siap setiap saat, bahkan sampai harus pergi ke luar kota untuk mengejar pelaku, Wulan juga aktif dalam melakukan upaya preventif.

Dia menghubungi korban kejahatan secara rutin untuk menanyakan keadaan mereka. Keseriusannya dalam melindungi perempuan dan anak-anak tidak dapat dianggap remeh, seperti ketika dia mendirikan rumah konsultasi dengan psikolog secara gratis.

Wulan berupaya untuk mencegah korban kejahatan agar tidak menjadi korban lagi.

Dia memberikan tips kepada anggota keluarga agar terhindar dari kejahatan seksual, yaitu dengan menjadi sosok panutan bagi anak-anak dan menjalin hubungan yang dekat dengan mereka.

"Saya itu selalu berupaya mencegah korban kejahatan kembali menjadi korban. Ikhtiar preventif makanannya selalu saya upayakan," ujarnya.

Hal ini penting agar anak-anak terbiasa untuk berbagi cerita dengan orang tua mereka dan tidak mencari perhatian di luar rumah.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com/ Tony Hermawan)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved