Kurikulum Merdeka
Kemendikbudristek Dorong Guru Penggerak di Tulungagung Jadi Kepala Sekolah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI mendorong guru penggerak menjadi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI mendorong guru penggerak menjadi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.
Hal ini disampaikan Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Dr Praptono M.Ed, saat kunjungan kerja ke Kabupaten Tulungagung, Selasa (9/5/2023).
Menurut Praptono, kedatangannya ke Tulungagung untuk mengapresiasi kinerja Pemkab yang mendukung program prioritas Kemendikbudristek, yaitu guru penggerak, program sekolah penggerak dan kurikulum merdeka.
“Sesuai Permendikbud Ristek nomor 40 tahun 2021, kami mendorong guru penggerak jadi kepala sekolah dan pengawas sekolah,” terang Praptono.
Lanjutnya, guru penggerak adalah para guru terbaik karena sudah diseleksi dan sudah dididik.
Para guru penggerak yang akan melakukan transformasi pendidikan di wilayah Kabupaten Tulungagung.
Saat ini sudah ada 90 guru penggerak di Tulungagung, 60 orang di antaranya memenuhi syarat menjadi kepala sekolah.
“Sembilan guru penggerak sudah diangkat jadi Kepala Sekolah. Sisanya komitmen Pak BUpati dan Kepala Dinas,” sambung Praptono.
Kemendikbudristek sebelumnya menyiapkan calon kepala sekolah melalui diklat calon kepala sekolah.
Namun diklat ini sudah dihentikan sejak 2021.
Sebagai gantinya para guru penggerak menjadi prioritas untuk menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah untuk TK, SD serta SMP.
“Syaratanya pendidikan S1 atau D4 kependidikan, punya sertifikasi pendidikan dan pangkat terendah IIIB,” papar laki-laki yang juga menjabat Plt Sekretaris Ditjen GTK Kemendikbudristek ini.
Lebih jauh Praptono mengungkapkan, guru penggerak dididik untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Hal ini sejalan dengan paradigma kepemimpinan di sekolah, bukan lagi administratif dan manajerial, namun pemimpin pembelajaran.
Para guru penggerak telah dipersiapkan dengan model pelatihan untuk menjadi pemimpin pembelajaran.
“Angkatan 6 dan 7 akan selesai pada Juni 2023. Di Tulungagung ada 125 calon guru penggerak, sehingga stok pemimpin pembelajaran sudah tersedia,” ungkapnya.
Karena Praptono kembali menegaskan, agar bupati memberi kesempatan guru penggerak menjadi pemimpin sekolah.
Diakui tidak mungkin semua guru menjadi guru penggerak karena seleksinya sangat ketat.
Namun Kemendikbudristek selalu mendorong mereka yang sudah terpilih menjadi guru penggerak untuk menjadi kepala sekolah.
(David Yohanes/TRIBUNMATARAMAN.COM)
editor; eben haezer
Guru Besar Unesa Kritik Kebijakan Mengangkat Guru Penggerak Jadi Kepala Sekolah |
![]() |
---|
Cerita Guru Penggerak Mengawal Perubahan Sistem Pendidikan di Sekolah |
![]() |
---|
Komunitas Belajar SMANUSA Jawara, Cara SMA NU 1 Gresik Implementasikan Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Peran Orang Tua dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, Seberapa Penting? |
![]() |
---|
Membangkitkan Kecakapan Literasi Pada Anak Ala SD Al Hikmah Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.