Idul Fitri 2023

Hasil Rukyatul Hilal di Mojokerto Tak Terlihat, 1 Syawal Jatuh Hari Sabtu?

Pantauan Hilal Rukyatul Hilal Idul Fitri 1444 Hijriyah di Gedung lantai 5, Pondok Pesantren Al-Amin Mojokerto Tak Terlihat.

Editor: faridmukarrom
Muhammad Romadhoni
Pantauan Hilal Rukyatul Hilal Idul Fitri 1444 Hijriyah di Gedung lantai 5, Pondok Pesantren Al-Amin Mojokerto Tak Terlihat. 

TRIBUNMATARAMAN.COM -Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Mojokerto melakukan

Rukyatul Hilal Idul Fitri 1444 Hijriyah di Gedung lantai 5, Pondok Pesantren Al-Amin, Kelurahan Surodinawan, Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Kamis (20/4/2023).

Dari pantauan di lapangan pelaksanaan Rukyatul Hilal di Mojokerto Raya mulai dilakukan pukul 16.15 WIB hingga terbenam matahari pukul 17.31 WIB.

Hasil pengamatan hilal tidak terlihat karena ketinggian hilal rendah dan mendung.

Ketua Lembaga Falakiyah NU Kabupaten Mojokerto, Syamsul Ma'arif menyatakan dalam pelaksanaan Rukyatul Hilal posisi matahari tidak terlihat mulai pukul 17.24 WIB.

Pelaksanaan Rukyatul Hilal tetap dilanjut dan sampai terbenamnya hilal tidak terlihat dengan posisi matahari di 281 derajat kemudian hilal 282 derajat.

"Hingga pukul 17.40 WIB kita akhiri kegiatan Rukyatul Hilal dengan hasil hilal tak terlihat karena ketinggian hilal rendah dan kondisi cuaca mendung," jelasnya di Ponpes Al-Amin, Kota Mojokerto, Kamis (20/4).

Syamsul mengatakan terdapat perbedaan awal Syawwal atau Idul Fitri 1444 Hilal meskipun awal Ramadan serentak pada, Kamis (23/3).

Penentuan awal Syawwal diperkirakan berbeda antara Muhammadiyah dengan pemerintah

"Perbedaan Idul Fitri bukan karena perbedaan Hisab dan Rukyah melainkan karena perbedaan kriteria," ungkapnya.

Ia menjelaskan ada dua perbedaan yang digunakan untuk menentukan posisi bulan ketika memasuki bulan Hijriyah yakni kriteria pertama wujudul hilal di mana bulan terbenam lebih lambat dari pada matahari.

Inilah kriteria yang digunakan oleh Muhammadiyah sehingga pimpinan pusat Muhammadiyah berdasarkan hasil hisab haqiqi wujudul hilal telah menerbitkan Maklumat secara pasti penetapan 1 Syawwal 1444 hijriyah atau Idul Fitri 2023 pada Jumat 21 Apri.

Sedangkan kriteria kedua MABIMS atau kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura dengan ketentuan batas minimal hilal 3 Derajat dan sudut Elongsi 6,4 derajat.

"Menurut kriteria IMKAN RUKYAT atau Visibiltas Hilal MABIMS tidak mungkin hilal terlihat pada Kamis petang 20 April 2023 karena ketinggian hilal hanya mencapai sekitar 1-2 derajat dan sudut elongasi 3,2 derajat," bebernya.

Menurut dia, diperkirakan 1 Syawwal Idul Fitri sesuai kalender pada Sabtu 22 April. Namun kepastiannya akan diumumkan saat melalui sidang Itsbat oleh Kementerian Agama.

Dikatakannya, bagi warga Nahdliyyin Penetapan 1 Syawwal 1444 menunggu hasil Rukyatul hilal bil fi'li yang hasilnya akan dilaporkan ke PBNU.

Selanjutnya menjadi bahan Ikhbar PBNU dan juga akan menjadi bahan pertimbangan penetapan Itsbat Kemenag RI pukul 19.00 WIB.

"Diimbau kepada semua ummat Islam di Wilayatul Hukmi Indonesia untuk saling menghormati dan menghargai bilamana ada perbedaan pelaksanaan Idul Fitri 1444 H dengan tetap menjaga ukhuwah islamiyah dalam bingkai NKRI yang selalu kedepankan nilai-nilai toleransi," pungkasnya. (don/ Mohammad Romadoni).

Hilal Tak Terlihat di Tuban

Hilal tak terlihat di Kabupaten Tuban Jawa Timur.

Diketahui Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban bersama Tim Badan Husab Rukyat (BHR) Kabupaten Tuban, melaksanakan rukyatul hilal

Metode untuk menentukan awal syawal 1444 H/2023 M, dilakukan di menara rukyatul hilal Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Kamis (20/4/2023), sekitar pukul 17.30 WIB. 

"Hilal tidak terlihat," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Tuban, Ahmad Munir, usai ikut memantau hilal dari teleskop. 

Menurutnya, ada kemungkinan mengapa hilal tidak terlihat.

Pertama karena cuaca yang tertutup mendung, kedua karena ketinggian hilal 1,58 derajat dan elongasi 3 derajat. 

Jika mengacu pada kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), maka tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6 derajat. 

"Dengan demikian hilal tidak terlihat, kita juga masih menunggu hasil pemantauan dari daerah lain apakah melihat hilal atau tidak. Selanjutnya akan dilakukan sidang isbat oleh Kementerian Agama untuk menentukan awal Syawal 1444 H," pungkasnya.(

Hilal Tak Terlihat di Gresik

Hilal tidak terlihat di bukit Condrodipo Gresik. Hasil Rukyat di Bukit Condrodipo Gresik hilal tidak terlihat.

"Hasil hilal tidak terlihat dari bukit Condrodipo Gresik," ujar Ketua Lembaga Falahiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Gresik Muchyiddin Hasan, Kamis (20/4/2023).

Dikatakannya, peserta rukyat sebanyak 32 dari LFNU, Kementerian Agama 22, ormas lain masyarakat 100 lebih. Alat yang digunakan kompas, GPS, Teleskop dll.

Matahari terbenam 17:27, bulan terbenam 17:34. Hasil rukyat kondisi berawan kecepatan angin 30 km/jam. Hasilnya, hilal tidak terlihat.

"Hasil ini kami sampaikan ke Kementerian Agama," tambahnya.

Sebagai informasi Lembaga Falakiyah PCNU Gresik menerjunkan tim ke Biak Provinsi Papua. Di sana cuaca cerah matahari tenggelam, hilal juga tidak terlihat. 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com / Willy Abraham / Muhammad Sudarsono tribunmataraman network)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved