Beasiswa Penghafal Kitab Suci

BREAKING NEWS - Untuk Semua Agama, Pemkot Surabaya Siapkan Beasiswa Bagi Siswa yang Hafal Kitab Suci

Untuk siswa dari semua agama, Pemkot Surabaya menawarkan beasiswa bagi mereka yang hafal dengan isi kitab suci agamanya masing-masing

Editor: eben haezer
surabaya.tribunnews.com/bobby c koloway
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pemkot Surabaya memberikan beasiswa bagi siswa penghafal kitab suci di jenjang pendidikan TK, SD dan SMP se-Surabaya. Tahun ini, ada 1.339 siswa beasiswa penerima dari semua agama. 

Rinciannya, penghafal Alquran (Islam) sebanyak 730 pelajar, penghafal Alkitab Katolik (Katolik) sebanyak 120 pelajar, dan penghafal Alkitab Kristen (Kristen) sebanyak 257 pelajar.

Kemudian, penghafal kitab suci Sishu Dan Wujing (Khonghucu) sebanyak 30 pelajar,  penghafal kitab Tripitaka (Buddha) sebanyak 38 pelajar, dan penghafal kitab suci Weda (Hindu) sebanyak 164 pelajar.

Bagi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, program ini sebagai komitmen Pemkot untuk mendukung religius siswa sekaligus jiwa toleransi.

Sejak masa perjuangan, masyarakat Surabaya memiliki jiwa persatuan tanpa membedakan latarbelakang. "Anak-anakku penghafal kitab suci harus bisa mengajarkan arti-arti yang ada dalam kitab sucinya masing-masing,” kata Cak Eri di Surabaya.

Menurutnya, pendidikan keagamaan harus ditanamkan sejak dini. Pengembangan ilmu keagamaan pada anak juga tak lepas dari peran orang tua.

Ia pun meyakini, para penghafal kitab suci akan menjadi calon pemimpin di Kota Surabaya, Jawa Timur, hingga Negara Indonesia.

"Ketika kehidupan sudah didasarkan dengan agama, maka kota ini akan menjadi kota yang tenang dan nyaman," katanya.

"Jadikan kitab suci sebagai pegangan hidup kita. Jadilah anak-anak yang memiliki cinta kasih, yang saling membantu, dan saling menghormati,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menjelaskan bahwa program ini sebagai pengembangan aspek religi pada anak-anak. Para penerima berasal dari enam keyakinan.

"Ini sebagai apresiasi. Harapan kita bisa menjadi pembiasaan di sekolah maupun di rumah. Membaca kitab suci sesuai agamanya masing-masing, maka anak-anak akan terbiasa membaca kitab,” kata Yusuf dikonfirmasi terpisah.

Dinas Pendidikan terus mendorong para orang tua, guru, dan sekolah sekolah untuk senantiasa memperhatikan aspek religi pada anak-anak. Ini berjalan seiring dengan penguatan toleransi lintas iman melalui pendidikan keagamaan.

Pihaknya akan melakukan penguatan pada aspek akademis dan talenta para pelajar. “Terima kasih kepada para orang tua, guru, dan kepala sekolah karena mulai TK sudah diajarkan menghafalkan kitab suci,” ujarnya.

Tahun depan, Dispendik Surabaya akan menambah kuota penerimaan beasiswa penghafal kitab suci. "Selain menambah kuantitas, kita juga coba menaikan grade (nilai) anak-anak tahun depan,” tandasnya. 

(bobby c koloway/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved