Berita Viral
Jaksa Ajak keluarga David Berdamai dengan Mario, Menkopolhukam Justru Ingin Lanjut ke Pengadilan
Berikut soal Kejaksaan tawarkan berdamai dengan keluarga David kasus penganiayaan oleh Mario Dandy. Hal ini kemudian ditolak pihak keluarga david.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Kejaksaan tawarkan berdamai dengan keluarga David kasus penganiayaan oleh Mario Dandy anak eks Pejabat Kemenkeu.
Diketahui viral kejaksaan Tinggi atau Kejati DKI Jakarta menawarkan upaya damai atau restorative justice dalam kasus penganiayaan David Ozora (17) hanya untuk pelaku AG (15), bukan kepada Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas.
Diketahui, restorative justice atau keadilan restoratif adalah upaya penyelesaian perkara tindak pidana melalui jalan dialog dan mediasi.
Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Ade Sofyan, menjelaskan alasan pihaknya menawarkan keadilan restorative tersebut kepada pelaku AG.
Hal tersebut, kata dia, karena mempertimbangkan masa depan pelaku AG yang diketahui merupakan anak di bawah umur.
"Statement Kajati DKI Jakarta memberikan peluang untuk menawarkan memberikan diversi kepada anak AG yang berkonflik dengan hukum,” kata Ade Sofyan dalam keterangan resminya di Jakarta pada Jumat (17/3/2023).
“Hal itu semata-mata hanya mempertimbangkan masa depan anak sebagaimana diatur dalam UU Perlindungan Anak.”
Selain statusnya yang masih di bawah umur, kata Ade, kejaksaan juga mempertimbangkan mengenai peran pelaku AG yang tidak secara langsung melakukan kekerasan kepada korban David.
Meskipun demikian, Ade kembali menekankan hal tersebut bisa dilakukan apabila proses perdamaian ini disetujui oleh korban dan keluarganya.
"Apabila korban dan keluarga tidak memberikan upaya damai khusus terhadap pelaku anak AG yang berkonflik dengan hukum, maka upaya restorative justice tidak akan dilakukan," kata Ade.
Lebih lanjut, Ade mengatakan untuk tersangka Mario dan Shane Lukas pihak kejaksaan tidak memberi peluang kepada mereka untuk mendapatkan restorative justice.
Alasannya, kata Ade, kedua trsangka tersebut merupakan pelaku utama yang menyebabkan korban David mengalami luka berat.
"Sehingga ancaman hukumannya lebih dari batas maksimal RJ, dan menjadikan penuntut umum untuk memberikan hukuman yang berat atas perbuatan yang sangat keji," ujarnya.
Adapun keterangan yang disampaikan Ade tersebut untuk meluruskan pernyataan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta Reda Manthovani.
Diketahui, Reda Manthovani sebelumnya menawarkan upaya restorative justice dalam kasus penganiayaan David Ozora.
Reda sebelumnya mengatakan akan menawarkan kepada korban David untuk berdamai dengan pelaku penganiayaannya.
Namun demikian, Reda tidak menyebut secara jelas atau spesifik pelaku penganiayaan David yang dimaksud apakah AG, Mario atau Shane.
"Kami akan menawarkan RJ kepada pihak keluarga korban. Proses itu (RJ) masih bisa dilakukan usai seluruh berkas dilimpahkan ke kami," kata Reda usai menjenguk D di RS Mayapada, Kamis (16/3/2023).
Respon Keluarga David Menolak Damai
Keluarga David Ozora mengatakan tidak ada peluang damai atas kasus penganiayaan berat yang dilakukan Mario Dandy cs terhadap David.
Hal itu disampaikan paman David, Rustam Hatala merespons tawaran restorative justice dari Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta dalam kasus penganiayaan berat terhadap David.
Rustam menyebut kondisi kesehatan David yang fatal akibat penganiayaan yang dilakukan Mario menutup kemungkinan untuk keluarga memaafkan pelaku secara yuridis.
“Kondisi David yang sudah 25 hari dirawat intensif di ruang ICU tidak ada peluang restorative justice,” ujar Rustam lewat pesan singkat kepada jurnalis Kompas TV, Jumat (17/3/2023).
Selain itu, Rustam menjelaskan bahwa Kepala Kajati DKI Jakarta Reda Manthovani tidak menyinggung soal peluang dilakukannya restorative justice sat mejenguk David.
Melainkan menawarkan upaya penuntutan restitusi atau ganti rugi atas kondisi David.
“Tidak ada kajati menyampaikan terkait restorative juctive kepada pihak keluarga,” ujarnya.
Sementara itu, 25 hari dirawat pasca alami penganiayaan kondisi kesadaran David belum pulih, meski dinyatakan sudah keluar dari fase kritis.
Anak dari pengurus GP Ansor itu masih perlu dirawat menggunakan bantuan alat medis.
Menkopolhukam Sebut Tak Ada Kata Damai
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD memberikan perhatian serius terkait kasus penganiyaan yang dilakukan oleh anak pejabat pajak Mario Dandy Satriyo.
Mahfud menuturkan apa yang dilakukan Mario merupakan tindakan yang sangat jahat, sehingga tidak ada kata damai dan harus berhadapan dengan pengadilan.
Dikutip dari Tribunnews.com, Mahfud juga menekankan bahwa dalam kasus pidana, penjahat harus berhadapan dengan negara bukan dengan korban.
Oleh sebab itu, kasus tersebut akan tetap dibawa jaksa ke pengadilan meskipun sudah berdamai secara pribadi.
Menko Polhukam juga meminta kepada aparat penegak hukum untuk mencair pihak-pihak lain yang terlibat dalam kasus tersebut.
Mario Dandy Satriyo anak dari Rafael Alun Trisambodo yang merupakan pejabat eselon III di Direktorat Jenderal Pajak.
Mario telah menganiaya anak petinggi GP ansor hingga koma yang berinisial D.
Kini Mario dan satu temannya berinisial S sudah ditetapkan sebagai tersangka dan akan menjalani proses hukum.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)
Kejaksaan tawarkan berdamai
mario dandy
Menkopolhukam Mahfud MD
Mario Dandy Satrio
video penganiayaan david
Naik Mobil, Pasutri Terekam CCTV Curi Sepeda Mini Anak di Probolinggo |
![]() |
---|
Aksi Viral Siswanto, Sopir Ambulans Desa di Ponorogo Panjat Tiang Bendera Akibat Tali Macet |
![]() |
---|
Penjelasan Lengkap Polres Nganjuk Soal Viral Oknum DC di Wilangan, Polisi Sayangkan Narasi Widi |
![]() |
---|
Viral! Jukir Liar Pukul Pelanggan di Warkop Bening Ngagel Surabaya Gara-Gara Tolak Bayar Parkir |
![]() |
---|
Beda Versi! Widi Fitria Bantah Keterangan Polisi soal Status Mobil yang Hendak Dirampas DC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.