Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Intervensi hingga Pelosok, Pemkab Trenggalek Fokus Tekan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Pengentasan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting menjadi fokus kerja Pemkab Trenggalek dalam program Makaryo Ning Desa

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sofyan arif candra
Sekda Kabupaten Trenggalek, Edy Soepriyatno Memborong Produk UMKM yang Dipajang di Program Mening Deh di Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pengentasan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting menjadi fokus kerja Pemkab Trenggalek dalam program Makaryo Ning Desa, Desa Hebat (Mening Deh) di Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, Trenggalek, Rabu (15/2/2023).

Mening Deh kali ini merupakan yang ke 10 digelar setelah sebelumnya sudah dilaksanakan di kecamatan lain.

Sekda Kabupaten Trenggalek, Edy Soepriyanto menyebut saat ini angka stunting Kabupaten Trenggalek masih berada di angka 19 persen.

"kita akan menekan sampai bisa satu digit, saat ini terus menerus kita mengintervensi terhadap stunting ini," ucap Edy, Rabu (15/3/2023).

Ada dua intervensi yang diupayakan Pemkab Trenggalek untuk menekan angka stunting tersebut.

Yang pertama adalah intervensi spesifik kepada masyarakat terutama orang tua dan calon pengantin, serta balita.

"Bagaimana mengupayakan pola asuh, lalu pola makan yang memenuhi gizi ibu hamil dan bayi. Selain itu kita ada program bantuan permakanan tambahan juga untuk ibu hamil dan balita," lanjutnya.

Sedangkan upaya lain adalah dengan intervensi sensitif dengan menciptakan lingkungan dengan pembangunan yang bisa mendukung upaya untuk meminimalisasi stunting. 

"Sebagai contoh adalah perbaikan sanitasi, irigasi, dan bagaimana untuk sarana dan prasarana untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat," tambah Edy.

Program pengendalian stunting tersebut juga berseiring dengan pengentasan kemiskinan ekstrem.

Saat ini angka kemiskinan ekstrem Kabupaten Trenggalek berada di angka 1,52 persen. Sesuai dengan arahan presiden, tahun 2024 kemiskinan ekstrem haruslah nihil.

Jika kemiskinan ekstrem nihil, maka perekonomian dan kesejahteraan keluarga pun pasti akan meningkat yang berdampak pada terpenuhinya kebutuhan gizi ibu hamil dan balita.

"Memang ada kegiatan yang beririsan. Tapi harus dipilih mana APBD untuk penanganan stunting dan pengentasan kemiskinan. Makanya keberpihakan APBD dan APBDes juga sangat dibutuhkan dalam menekan stunting dan kemiskinan ekstrem ini," tegas Edy.

Lebih lanjut, Edy menegaskan ada sejumlah upaya yang dilakukan untuk mengungkit perekonomian masyarakat ekstrem terutama yang ada di desa - desa.

"Kita giatkan event yang bisa dilakukan baik tingkat kabupaten maupun desa," terangnya.

Selain itu, akses pemberian kredit usaha rakyat (KUR) dan penyediaan pasar bagi masyarakat dengan kemiskinan ekstrem juga diupayakan oleh Pemkab Trenggalek.  

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved