Pembangunan Tol di Jawa Timur
Rencana Daftar 40 Desa Kabupaten Lamongan Terdampak Tol Gresik-Tuban, Ada Usulan Tambahan Exit Tol
Berikut Daftar rencana 40 Desa terdampak tol Gresik-Tuban di Kabupaten Lamongan. Pembangunan pembebasan lahan dimulai 2023 dan ada tambahan exit tol
TRIBUNMATARAMAN.COM - Rincian 40 Desa di Kabupaten Lamongan yang diwacanakan terdampak proyek Jalan Tol Gresik-Tuban, Jawa Timur.
Diketahui Pemerintah sedang membahas proyek pembangunan jalan tol Gresik-Tuban.
Menurut rencana, jalan tol tersebut diwacanakan dibangun sepanjang 73 kilometer dengan 37,8 kilometer di antaranya melintasi Kabupaten Lamongan.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengusulkan, ada tambahan exit toll di ruas Jalan Raya Sukodadi-Paciran, bila nantinya jalan tol Gresik-Tuban dibangun.
Baca juga: Daftar 53 Desa Kabupaten Kebumen Resmi Terimbas Proyek Tol Jogja-Cilacap, Cek Datanya di Sini
Baca juga: Daftar 53 Desa Kabupaten Kebumen Resmi Terimbas Proyek Tol Jogja-Cilacap, Cek Datanya di Sini
Baca juga: Daftar 58 Desa di Provinsi Bali Terdampak Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, Cek Data Lengkapnya di Sini
Baca juga: Daftar 58 Desa di Provinsi Bali Terdampak Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, Cek Data Lengkapnya di Sini
Yuhronur mengatakan, tambahan exit toll di ruas Jalan Raya Sukodadi-Paciran yang diusulkan, untuk mengakomodasi dan menghubungkan jalan nasional arteri primer Surabaya-Lamongan-Tuban (jalur Pantura), dengan jalan nasional kolektor primer Lohgung-Sadang (jalur Daendels) di Lamongan utara.
Terlebih dikatakan oleh Yuhronur, selain akses menuju tempat wisata Lamongan utara (Wisata Bahari Lamongan dan Makam Sunan Drajat), juga terdapat beberapa industri.
Di antaranya, industri pengolahan hasil perikanan, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong, Lamongan Shorebase, pelabuhan ASDP, industri perkapalan, serta beberapa industri lainnya.
“Kami ada beberapa usulan dalam perencanaan pembangunan tol. Apalagi daerah kami sedang gencar-gencarnya tumbuh di bidang industri, dengan kami mempunyai potensi wisata yang sangat luar biasa, terutama di wilayah utara," ujar Yuhronur, Jumat (17/2/2023).
"Selain simpang susun di wilayah Babat dan Lamongan, kami mengusulkan ada penambahan exit toll yang terhubung ke ruas Jalan Sukodadi-Paciran, untuk mendukung potensi yang kami miliki, seperti surat usulan yang telah kami kirimkan sebelumnya,” ucap Yuhronur.
Yuhronur bersama Kepala Dinas PU Bina Marga Lamongan Sujarwo, Kepala Bappelitbangda Suyatmoko, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Andhy Kurniawan, Kepala Dinas Perhubungan Heru Widi, mengikuti rapat pembahasan tindaklanjut proyek jalan tol Gresik-Tuban yang dilaksanakan Kementerian PUPR secara zoom meeting di ruang command center Pemkab Lamongan, Jumat (17/2/2023).
Pada saat berdiskusi bersama Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Reni Ahiantini dan tim proyek jalan tol tersebut, Yuhronur juga sempat mengusulkan pergeseran akses simpang susun.
Dari rencana awal berada di Desa Kebalandono/Datinawong, untuk digeser ke arah Babat atau tepatnya di Desa Plaosan.
Usulan pergeseran, dikarenakan area tersebut terkoneksi langsung dengan jalan arteri primer nasional (jalur Pantura) dan jalan Babat-Jombang. Sehingga pembangunan tol nantinya, dapat semakin meningkatkan akselerasi perekonomian di Lamongan.
Rudyanto, anggota tim proyek tol lantas menanggapi, untuk penambahan exit toll seperti yang diusulkan tersebut dapat direalisasikan.
Sementara untuk usulan pergeseran simpang susun belum bisa direalisasikan, karena itu menyangkut beberapa pertimbangan yang terkait demografi wilayah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.