KLB PSSI

Daftar 11 Pengurus PSSI Lama Diduga Tak Patuh Rekomendasi TGIPF Maju Lagi di KLB 2023

Diketahui ada 11 pengurus PSSI yang diangap tak patuhi rekomendasi TGIPF (Tim Gabungan Indepen Pencari Fakta) Tragedi Kanjuruhan

Editor: faridmukarrom
tribun bali
Diketahui ada 11 pengurus PSSI yang diangap tak patuhi rekomendasi TGIPF (Tim Gabungan Indepen Pencari Fakta) Tragedi Kanjuruhan 

 Berdasarkan hasil penyelidikan TGIPF selama 10 hari kerja dalam menguak Tragedi Kanjuruhan, gas air mata disebut jadi penyebab utama kematian massal yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada 1 Oktober 2022.

"Kami dari TGIPF kasus Tragedi Kanjuruhan pertandingan sepak bola Arema lawan Persebaya," ujar Mahfud MD saat konferensi pers hasil kerja TIGPF pada Jumat (14/10/2022).

"Fakta yang kami temukan adalah, korban yang jatuh itu proses jatuhnya lebih mengerikan dari yang beredar di media sosial ataupun televisi."

"Karena kita merekonstruksi dari 32 CCTV yang dimiliki oleh aparat, itu lebih mengerikan dari mati semprot mati semprot."

"Ada yang saling gandengan untuk keluar bersama, satu keluar bisa masuk lagi untuk nolong lagi lalu mati."

"Ada yang terinjak-injak mati, ada yang susah bernafas lalu mati, itu terlihat di CCTV," lanjutnya.

Kemudian, Mahfud MD menyebutkan dampak lanjutan yang jauh lebih mengerikan dari tembakan gas air mata aparat keamanan.

Secara tersirat, Mahfud MD menyatakan bahwa tembakan gas air mata membuat para penonton panik.

Hal tersebut yang membuat banyak yang berdesak-desakan di tangga yang menyebabkan banyak yang meninggal dunia, cacat dan sedang kritis.

"Kemudian yang mati dan cacat serta kritis, dipastikan itu terjadi desak-desakan karena adanya gas air mata yang disemprotkan. Itu penyebabnya," ujar Mahfud MD.

"Adapun peringkat keterbahayaan racun pada gas itu sekarang sedang diperiksa oleh BRIN."

"Tetapi apapun hasil pemeriksaan dari BRIN dari mengoreng kesimpulan bahwa kematian massal itu terutama disebabkan oleh gas air mata," lanjut Mahfud MD.

2. Kegagalan PSSI

TGIPF juga menilai PSSI harus bertanggung jawab atas banyaknya korban seusai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

"Secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI."

Halaman
1234
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved