Rumah Dinas Wali Kota Blitar Dirampok

Foto Penampakan 3 Perampok Wali Kota Blitar Saat Ditangkap Jatanras Polda Jatim

Foto 3 orang pelaku berhasil perampokan Wali Kota Blitar berhasil ditangkap oleh tim Jatanras Polda Jatim dan Satreskrim Polres Blitar Kota. 

Editor: faridmukarrom
Luhur Pambudi
Foto 3 orang pelaku berhasil perampokan Wali Kota Blitar berhasil ditangkap oleh tim Jatanras Polda Jatim dan Satreskrim Polres Blitar Kota.  

“Saya pikir, wah ini ada gempa ini, ada lindhu ini, pikiran saya itu,” lanjutnya.

Belum sempat dirinya menyadari apa yang terjadi, pintu kamarnya terbuka oleh para perampok. Berdasarkan perkiraannya, terdapat 3 orang yang menyergap ke kamar.

Santoso belum sempat menatap satu pun dari mereka ketika salah satu dari mereka langsung menyergapnya.

“Ada tiga orang kalau tidak salah. Itu langsung nyergap saya dan istri saya. Kemudian, saya disuruh tengkurap, mulut dilakban, mata juga begitu,” ujarnya.

Kawanan perampok memperlakukan hal yang sama kepada Feti, mengikat kaki, tangan serta melakban mata dan mulutnya. Hanya saja, Feti tidak disuruh tengkurap di lantai, ia didudukkan di ranjang.

Salah satu dari pelaku lantas meminta ditunjukkan lokasi brankas tempat menyimpan uang tunai dan barang berharga.

Santoso mengaku, dirinya tidak memiliki brankas tempat menyimpan uang ataupun barang berharga di kamar rumah dinas. Hal itu dia sampaikan kepada kawanan perampok. Namun, mereka tidak percaya, dan melakukan penganiayaan terhadap Santoso.

"Brankas. Brankasnya Pak. (Brankas) bapak di mana?” ujar Santoso menirukan perkataan perampok.

“Lha saya kan selama ini tidak punya brankas. Karena brankas ini kan untuk menyimpan uang. Uang yang saya simpan ini tidak ada,” aku Santoso.

Namun, pelaku terus memaksa sembari menendang tubuh Santoso dengan menggunakan sepatu boots.

Meski mendapatkan tendangan bertubi-tubi ke tubuhnya, Santoso mengaku masih terus bertahan untuk tidak menunjukkan tempat dirinya menyimpan uang dan barang berharga.

Namun, akhirnya Santoso menunjukkan sebuah tas yang dia letakkan di lemari tempat dia menyimpan sejumlah uang. Dia mengaku terpaksa melakukan itu setelah kawanan perampok mengancam akan menelanjangi Feti, istrinya.

“Waktu itu sempat dia ngomong, kalau tidak segera menunjukkan, istri saya mau ditelanjangi. Dia ngancam seperti itu,” ujar Santoso.

“Saya berpikir, bagaimana keselamatan istri saya kalau sampai dia melakukan hal-hal yang tidak baik. Kan kasihan nanti,” tambahnya.

Kawanan perampok akhirnya mengambil sebuah tas yang di dalamnya terdapat uang tunai sekitar Rp 400 juta, jam tangan, telepon pintar, dan sejumlah perhiasan milik Feti.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved