Berita Tulungagung

Penyakit Kencing Tikus Membunuh 3 Warga Tulungagung Dalam Dalam 3 Bulan

Selama 3 bulan terakhir, tiga warga Tulungagung meninggal karena penyakit kencing tikus atau leptospirosis.

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
ist/tribunnews.com
Ilustrasi tikus. 

Hasil uji laboratorium ini untuk memastikan ada tidaknya bakteri leptospira di ginjal hewan pengerat itu.

"Kecuali pasien yang dari Desa Punjul, kami tidak ambil sampel ginjal tikus di sekitarnya. Karena pasien terserang leptospirosis di luar daerah," papar Didik.

Selain lewat tikus, bakteri leptospira juga bisa menular lewat hewan mamalia lain, seperti kucing, anjing, babi dan sapi. 

Dari sampel ginjal tikus di lingkungan pasien pertama, ditemukan bakteri leptospira.

Bakteri yang sama juag ditemukan di sampel kencing sapi.

Sebelumnya sempat terjadi tarik ulur untuk proses pemberantasan tikus di lingkungan pasien. 

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menganggap, pemberantasan tikus ini wewenang Dinas Pertanian. 

Sementara Dinas Pertanian mengaku tidak bisa turun tangan, jika tikus itu belum dianggap hama yang merusak tanaman. 

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, mengatakan proses pelacakan dan tes warga di sekitar pasien sudah dilakukan. 

Kini yang terpenting adalah upaya pemberantasan tikus di lingkungan pasien. 

"Basmi tikus, tidak harus menunggu jadi hama tanaman. Kalau kepala dinas tidak mau, biar saya kethak," ujar Bupati.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer


 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved