Berita Nganjuk
Digitalisasi Pasar Tradisional Menjadi Komitmen Pemkab Nganjuk Tingkatkan Sinergitas Antarlembaga
Digitalisasi Pasar Tradisional Menjadi Komitmen Pemkab Nganjuk Tingkatkan Sinergitas Antar Lembaga
TRIBUNMATARAMAN.COM, Nganjuk - Pemkab Nganjuk komitmen wujudkan Pasar Tradisional Go Digital.
Kali ini penerapan digitalisasi dilakukan di pasar tradisional Lengkong Nganjuk bekerjasama dengan Pos Indonesia dan Bank Indonesia (BI) Kediri serta Telkom Indonesia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nganjuk, Nur Solekan mengatakan, Peluncuran Digitalisasi Pasar Lengkong merupakan salah satu wujud komitmen Pemkab Nganjuk untuk meningkatkan sinergi dalam mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi di Kabupaten Nganjuk (P2DD).
Pemkab Nganjuk sangat terbuka dan merangkul kepada siapapun yang membantu Pemda dalam penyelenggaraan Pemerintahan, sepanjang untuk kepentingan melayani masyarakat.
Baca juga: Wisata Rohani Gua Maria Sendangrejo, Jadi Alternatif Lokasi Liburan Natal di Kota Blitar
Baca juga: Pemkab Nganjuk Berharap Bisa Ikut Mengelola Bendungan Semantok yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
"Dengan penggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) yang dicanangkan Bank Indonesia, bekerjasama dengan PT Pos Indonesia, Pemkab Nganjuk berharap dapat memudahkan proses transaksi menjadi lebih mudah di pasar tradisional. Dan kami apresiasi kepada PT Pos yang telah begitu intensifnya mengakselerasi kegiatan digitalisasi daerah Nganjuk," kata Nur Solekan, kemarin.
Dikatakan Sekda Nur Solekan, sebelumnya Pemkab Nganjuk juga telah bekerjsama dengan Bank Jatim dalam peluncuran QRIS di Pasar Sukomoro.
Disusul dengan pasar tradisional lainnya di Kabupaten Nganjuk. Dan fasilitas yang telah terbangun saat ini harus terus ditingkatkan dan dikembangkan di pasar-pasar tradisional yang lain.
"Nantinya semua harus dipaksa menggunakan QRIS untuk kemajuan Kabupaten Nganjuk," ucap Nur Solekan.
Lebih lanjut dijelaskan Nur Solekan, penerapan digitalisasi juga dapat dilaksanakan di berbagai sektor yang ada di Kabupaten Nganjuk.
Misalnya, di sektor Pendidilkan dan sektor prondok Pesantren.
Dan melalui percepatan digitalisasi tersebut, Pemkab Nganjuk juga berharap akan dapat menerima bantuan keuangan Dana Insentif Fiskal (dana yang bersumber dari APBN yang diberikan kepada Daerah).
"Tahun 2023 Pemkab Nganjuk harus bisa meraih Dana Insentif Fiskal tersebut. Meskipun saat ini untuk meraih itu harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu dan pencapaian kinerja tertentu yang salah satunya penerapan digitalisasi oleh Pemerintah Daerah, kami optimis bisa meraihnya dengan sinergitas dan kolaborasi dengan semuanya," jelas Nur Solekan.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Nganjuk, Haris Jatmiko menjelaskan, program digitalisasi pasar tradisional Lengkong dapat dilaksanakan berkat kerjasama dengan PT Pos Indonesia melalui pendekatan kepada para pedagang untuk mengenalkan dan mengedukasi mereka tentang penggunan QRIS.
“Dimana pembayaran non-tunai dengan QRIS sudah dapat dilakukan oleh 152 pedagang dari 503 pedagang di Pasar Lengkong hasil pendataan PT Pos bersama Disperindag. Terima kasih ini suatu hal yang luar biasa," kata Haris Jatmiko.
Dan nantinya, tambah Haris Jatmiko, pihaknya bersama instansi lain tidak hanya mengenalkan dan memilki QRIS, pedagang diharapkan memanfaatkan pembayaran sistem digital untuk transaksional saat berdagang di Pasar Lengkong.
"Dan Disperindag akan terus mengawal agar penerapan digitalisasi juga bisa diterapkan di seluruh Pasar tradisional yang ada di Kabupaten Nganjuk dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat," tutur Hari Jatmiko.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(Achmad Amru Muiz/ tribunmataraman.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/Sekda-Kabupaten-Nganjuk-Nur-Solekan-sampaikan-penghargaan.jpg)