Berita Tulungagung
KPA Tulungagung Peringati Hari AIDS Sedunia Dengan Bagi Bunga dan Senam Massal
Hari AIDS Sedunia, Para relawan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tulungagung membagi-bagikan bunga kepada pengendara di Taman 0 KM
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
"Jauhi virusnya, bukan ODHA-nya," tegas Ifada.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah penjangkauan dari kelompok rentan melalui voluntary counselling and testing (VCT).
Lewat VCT diharapkan para ODHA ditemukan sejak dini dan diobati dengan ARV.
Dengan ARV maka virus dalam tubuh ODHA bisa dikendalikan sehingga tidak membahayakan, dan tidak berpotensi menularkan ke orang lain.
"Semua pihak bisa bersinergi menuju Tulungagung tanpa stigma dan Three Zero HIV/AIDS 2030. Zero (tak ada) infeksi baru, zero (ta ada) kematian AIDS serta zero (tak ada) stigma dan diskriminasi," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Didik Eka, saat ini banyak ODHA yang hidup sehat berkat ARV.
Mereka tetap bisa berdaya guna dan berkarya, serta bertanggung jawab pada diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Hari AIDS juga mengingatkan supaya masyarakat tidak menstigma ODHA.
"Kita harus ingat, mereka itu sedang sakit. Jadi harus kita tolong, bukan malah distigma dan didiskriminasi," ujar Didik.
Didik menambahkan, sudah ada 400 ODHA yang meninggal dunia.
Terakhir ada 4 ODHA yang meninggal di tahun 2022.
Mereka rata-rata ODHA yang tidak patuh untuk mengonsumsi obat ARV.
Karena tanpa ARV maka jumlah virus dalam tubuhnya berkembang hingga menggerogoti sistem kekebalannya.
Saat daya tahan tubuhnya lemah muncul penyakit diare dan TBC.
Penyakit ini yang akhirnya menyebabkan pasien meninggal dunia.
